spot_img
Wednesday, July 3, 2024
spot_img

Manuver Surat Tugas Demokrat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Tugaskan Abah Anton dan Ardantya Syahreza Jalin Komunikasi Politik, Cari Pasangan dan Survei

Sutiaji Belum Tampak di Radar Demokrat

MALANG POSCO MEDIA– Partai Demokrat mulai manuver politik jelang Pilkada. Di Kota Malang, partai besutan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini meluncurkan surat tugas kepada dua tokoh. (baca grafis)

Surat tugas itu diberikan kepada H Moch Anton (Abah Anton) dan Ardantya Syahreza. Dua figur ini sebelumnya mendaftar sebagai calon wali kota di Partai Demokrat.

Namun surat tugas itu bukan rekomendasi calon wali kota maupun calon wawali Kota Malang. Abah Anton dan Ardantya Syahreza mendapat tugas mencari figur pendamping. Selain itu survei dan komunikasi politik. Tugas itu diberikan dalam waktu 21 hari.

Menariknya calon petahana Sutiaji tak termasuk dalam  penerima surat tugas. Padahal pada Pemilu 2018 lalu, Partai Demokrat memenangkan pasangan

Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko (SAE). Saat itu Sutiaji sebagai kader Demokrat, sedangkan Sofyan Edi Jarwoko merupakan Ketua Golkar Kota Malang.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Malang H Imron mengakui surat tugas diberikan kepada Abah Anton dan Ardantya Syahreza.

Untuk diketahui Abah Anton merupakan mantan Wali Kota Malang namun tak sampai akhir masa jabatan lantaran tersangkut KPK. Sementara  Ardantya Syahreza merupakan kader PSI yang juga telah mendaftar di beberapa partai politik.

Imron menjelaskan mandat tugas itu memang diinstruksikan DPP Demokrat sebagai salah satu upaya penjaringan.

“Surat tugas itu berisikan tugas-tugas yang diinstruksikan DPP dan bisa segera dilaksanakan oleh penerimanya dengan batas waktu tertentu,” tegas Imron.

Seperti diberitakan Malang Posco Media sebelumnya surat tugas DPP Demokrat kepada bakal calon wali kota yang akan diusung berisikan beberapa poin tugas.

Pertama yang diberi surat tugas harus melakukan komunikasi politik dengan partai politik (parpol) lain untuk memenuhi persyaratan minimal 20 persen koalisi parpol agar bisa “running” mengusung calon wali kota-wakil walikota.

Kedua mencari dan mengusulkan pasangan calon Wakil Wali Kota Malang yang berpotensi mendampingi. Ketiga melakukan survei dan melaporkan survei terkini koalisi parpol yang sudah diperoleh kepada DPP Partai Demokrat.

Kemudian disebutkan dalam surat tugas itu pula bahwa DPP Partai Demokrat akan melakukan  monitoring dan survei berdasarkan hasil laporan survei.  

“Sementara ini yang kami ketahui masih dua saja (dua tokoh ini yang diberikan surat tugas dari DPP Partai Demokrat). Kami belum tahu jika ada yang daftar melalui DPD atau DPP,” tegas Imron kemarin.

Sementara saat ditanya mengenai kader internalnya yang potensial, yakni Incumbent Wali Kota Malang Drs H Sutiaji, Imron mengaku tidak memiliki informasi apakah Sutiaji juga mendapat surat tugas dari DPP Partai Demokrat atau tidak.

Imron menegaskan masih menjalin komunikasi dengan Sutiaji akan tetapi tidak mengetahui langkah kedepan yang dilakukan Sutiaji pada Pilkada 2024 nanti.

“Tapi Pak Sutiaji memang tidak daftar,” kata Imron menjelaskan posisi Sutiaji pada penjaringan calon wali kota di Demokrat.

Sementara itu Sutiaji belum angkat bicara. Ia tidak pernah menegaskan akan maju atau tidak dalam Pilkada Kota Malang tahun ini.

Saat kembali dikonfirmasi Malang Posco Media, mengenai mulai terbitnya surat tugas DPP Partai Demokrat, Sutiaji belum memberikan respons.

Hanya saja  belum lama ini, Sutiaji menginsyaratkan agar publik menunggu keputusan final keikutsertaannya dalam Pilkada Kota Malang menjelang batas waktu pendaftaran calon kepala daerah di KPU Kota Malang pada Agustus mendatang. (ica/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img