MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Rencananya, Siono, warga Kelurahan Pagentan, Kecamatan Singosari hendak mencari rumput di belakang kantor Satpas SIM Singosari, Jumat (12/1) pagi. Namun, niat ini langsung tak dilanjutkan, saat matanya melihat sesosok mayat tergeletak di sana.
Jenazah tersebut terlihat berada di antara semak-semak lahan kosong. Siono mengira, ada benda mencurigakan tergeletak. Saat didekati, ternyata mayat seorang perempuan. Dia pun melaporkan penemuan mayat itu ke Sekretaris Kelurahan Pagentan, Harto Sutikno. Mereka menuju ke sekitar TKP untuk mengenali mayat itu.
Saat ditemukan, mayat tersebut hanya mengenakan pakaian berwarna abu-abu. Sementara, di sebelahnya terdapat bungkus kopi dan sandal jepit. “Kami langsung melapor ke Mapolsek Singosari setelah kami tidak bisa mengenali siapa mayat tersebut,” ujar Harto. Petugas yang mendapat laporan ini, pun berdatangan ke TKP.
Tak hanya anggota Polsek Singosari, tim identifikasi Satreskrim Polres Malang ikut datang untuk melakukan olah TKP dan mengidentifikasi mayat ini. Usai melakukan olah TKP, polisi dan tim ambulans mengevakuasi mayat yang sudah membusuk itu dan mengirimkannya ke IKF RSSA Malang.
“Saat ke sana, memang tidak berani melihat terlalu dekat. Polisi yang memeriksa, langsung membawanya ke rumah sakit,” lanjut dia. Selain melakukan penyelidikan di lokasi kejadian, polisi juga berusaha mencari identitas korban. Baru sore kemarin, Polsek Singosari yang melakukan penyelidikan, berhasil mendapat identitas mayat.
“Korban yang ditemukan meninggal di belakang kantor Satpas SIM Singosari berhasil teridentifikasi. Bernama Choiriyah, warga Dusun Morotanjek RT03 RW07, Desa Purwoasri, Singosari,” ungkap Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade. Dia mengatakan, belum diketahui secara pasti penyebab kematian korban.
Hingga kemarin petang, jenazah masih berada di IKF RSSA Malang untuk visum. “Meski sudah ada identitasnya, namun pemeriksaan terhadap saksi-saksi tetap dilakukan. Di tubuh korban, pada pemeriksaan luar yang dilakukan, juga tidak didapati tanda-tanda bekas kekerasan,” tutupnya. (tyo/mar)