MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keberadaan Malang Creative Center (MCC) sudah mulai menggeliat dengan berbagai kegiatan ekonomi kreatif. Harapannya, MCC sebagai wadah inkubasi ekonomi kreatif dapat terwujud dengan baik. Karena itu, Wali Kota Malang H. Sutiaji mengajak berbagai elemen masyarakat turut berperan aktif di Malang Creative Center (MCC) agar ke depannya keberadaan gedung MCC lebih optimal dan dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat.
“Sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan. Sehingga apa yang menjadi program kerja nantinya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Dengan adanya sinergi dan kolaborasi, maka satu sama lain akan saling menguatkan dan akan saling menutupi setiap kekurangan yang ada” terang Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurutnya, MCC bukan hanya milik pemerintah kota saja, tapi juga masyarakat demi keberlangsungan perekonomian bersama. Harapannya, para insan kreatif ini punya rasa memiliki yang kuat karena menjadikan MCC sebagai rumah besar pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang yang dapat memberikan sumbangsihnya untuk Indonesia dan dunia.
“Malang ini sejak dulu gudangnya anak-anak kreatif. Senang sekali melihat studio animasi Malang go internasional. Maka apa yang kami lakukan bersama komunitas dengan MCC dan program lainnya kesemuanya untuk talenta ini. Kita berharap semakin dilirik dan didukung nasional. Ekosistemnya, fasilitasi pembiayaannya, jejaring dan perlindungan HaKI nya juga”, ujar Sutiaji.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Pemkot Malang yang telah membangun MCC. Saat cangkrukan bersama insan kreatif di MCC beberapa waktu lalu, Khofifah menjelaskan banyak profesi yang bisa disiapkan dan dicetak di MCC yang nantinya akan dipertemukan dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA).
Dia berharap ketika dunia kerja membutuhkan tenaga kerja, fasilitasi dan sarana prasarana, bisa datang ke MCC, seperti jasa fotografer, videografer, animasi, event organizer dan lain sebagainya. Mewadahi 17 subsektor ekonomi kreatif yang ditopang sarana prasarana memadai dan instruktur berlisensi, menurut perempuan berhijab ini kesemuanya pasti akan terealisasi dengan baik.
“Berbagai program Pemprov Jawa Timur nantinya juga akan disinergikan. Seperti program belajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan program double track Sekolah Menengah Atas (SMA),” ungkapnya.
Kota Malang memiliki potensi ekonomi kreatif yang cukup besar, terutama karena kota ini memiliki sejumlah sektor kreatif yang berkembang pesat dan terus mengalami perkembangan yang positif. Seperti Aplikasi dan Gim, Kota Malang memiliki 90 lebih industri IT dan Gim, banyak aplikasi baik service based maupun product based yang lahir dari kota Malang. Bahkan beberapa aplikasi dan gim sudah mendapatkan pendanaan investor dan publisher dari luar negeri.
Bahkan para creator yang berprestasi tingkat nasional dan internasional. Seperti prestasi Dimas Fakhrudin, pendiri Yumakiso Studio sekaligus akademisi Universitas Brawijaya (UB) berhasil menembus lima besar nominasi logo Ibu Kota Nusantara (IKN) dari sekitar 500 karya se-Indonesia. Begitu juga ORRO Studio terpilih menjadi salah satu wakil Indonesia dalam ajang bergengsi Hongkong International Licensing Show (HKILS) 2023 yang digelar di Hongkong International Convention Center, 19-21 April 2023. Ahmad Hafidz Azroi, founder ORRO saat mewakili Indonesia di HKILS 2023.
Sebelumnya ORRO tercatat telah berpengalaman mengerjakan proyek berskala industri untuk klien internasional asal Tiongkok, Mexico, Eropa, dan Amerika Serikat. Selain itu juga tergabung dengan Animation Factory Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari untuk meningkatkan sinergi industri animasi nasional termasuk kolaborasi dalam melahirkan Alto dan Clu.
Rekam jejak positif ORRO pun menambah deretan testimoni penting akan daya saing SDM industri kreatif di Kota Malang. Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Sutiaji yang selama kepemimpinannya konsisten mengambil kebijakan strategis mendukung ekonomi kreatif. (aim)