.
Friday, December 13, 2024

Mengejawantahkan Budaya Positif ke Dalam Keyakinan Sekolah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Pendidikan merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter individu. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi proses pendidikan adalah budaya sekolah dan keyakinan yang dianut oleh sekolah itu sendiri. Pentingnya mengimplementasikan budaya positif ke dalam keyakinan sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

          Salah satu kegiatan lain yang dapat dilakukan untuk memperdalam keyakinan kelas adalah mempelajari tanggung jawab setiap warga kelas. Keyakinan bertanggung jawab serta hak seseorang adalah sesuatu yang diungkapkan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang menumbuhkan murid yang merdeka:

“…beratlah kemerdekaan itu! bukan hanya tidak terperintah saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya dan mengatur perikehidupannya dengan tertib. dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya perhubungan dengan kemerdekaan orang lain (Ki Hadjar Dewantara, buku kuning, hal.4.)

          Budaya positif merupakan hal yang penting dalam lingkungan sekolah. Dengan membangun budaya positif, sekolah dapat menciptakan suasana yang harmonis, mendukung perkembangan murid, dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

          Salah satu cara untuk mewujudkan budaya positif di sekolah adalah melalui keyakinan kelas. Menurut Carol Dweck dalam bukunya “Mindset: The New Psychology of Success,” ia berbicara tentang pentingnya memiliki mindset yang positif dalam mencapai kesuksesan akademik dan pribadi.

          Dweck menggarisbawahi bahwa budaya positif di sekolah dapat membantu murid mengembangkan mindset pertumbuhan yang memungkinkan mereka untuk melihat tantangan sebagai peluang belajar. Budaya positif dalam konteks pendidikan merujuk pada serangkaian nilai, sikap, dan norma yang diterapkan di sekolah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif, harmonis, dan berdaya guna.

          Budaya positif melibatkan kerjasama, penghargaan, saling menghormati, dan pemberdayaan semua anggota sekolah. Dalam menggambarkan budaya positif, penting untuk memperhatikan komponen-komponen seperti komunikasi yang efektif, pembelajaran yang menyenangkan, pencegahan dan penyelesaian konflik yang sehat, serta keterlibatan aktif semua anggota sekolah.

          Keyakinan sekolah mengacu pada nilai-nilai inti, prinsip, dan keyakinan yang melandasi pendekatan pendidikan yang diambil oleh sekolah. Keyakinan sekolah dapat mencakup keyakinan terhadap kemampuan semua murid untuk belajar dan berkembang, keadilan, keberagaman, kolaborasi, serta tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan pendidikan.

          Dr. Linda Darling-Hammond, seorang ahli pendidikan dan kebijakan berpendapat bahwa keyakinan sekolah yang kuat dalam potensi dan keberagaman murid akan menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan berdaya guna.(Darling-Hammond, L. (2017). The Flat World and Education: How America’s Commitment to Equity Will Determine Our Future).

          Keyakinan ini menjadi landasan yang kuat untuk membentuk budaya sekolah yang positif. Dalam lingkup yang lebih kecil lagi adalah keyakinan kelas, yaitu suatu kesepakatan atau perjanjian yang dibuat oleh seluruh anggota kelas, baik guru maupun murid, tentang nilai-nilai, norma, dan aturan yang akan diterapkan dalam kelas.

          Keyakinan kelas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, saling menghormati, dan mendukung perkembangan murid di dalam kelas. Penerapan budaya positif di dalam keyakinan sekolah memberikan dampak positif yang signifikan.

          Dengan memadukan budaya positif dan keyakinan sekolah, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal. Budaya positif yang didukung oleh keyakinan sekolah yang kuat akan mendorong motivasi murid, memperkuat koneksi sosial, meningkatkan kinerja akademik, dan mengurangi tingkat perilaku yang tidak diinginkan.

          Dr. Martin Seligman, seorang psikolog positif ternama, mengemukakan bahwa budaya positif di sekolah dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan murid, serta meningkatkan prestasi akademik. (Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A Visionary New Understanding of Happiness and Well-being.)

          Untuk menerapkan budaya positif ke dalam keyakinan sekolah, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan, antara lain: Pertama, membangun kesadaran akan pentingnya budaya positif dan keyakinan sekolah di antara semua anggota sekolah.

          Kedua, melibatkan semua pihak terkait, termasuk murid, guru, staf, orangtua, dan masyarakat, dalam penerapan budaya positif dan keyakinan sekolah. Ketiga, menyediakan pelatihan dan pembinaan kepada guru dan staf sekolah dalam mengembangkan keterampilan sosial-emosional, manajemen kelas, dan pendekatan pembelajaran yang inklusif.

          Dan keempat, membuat kebijakan dan prosedur yang mendukung budaya positif dan keyakinan sekolah, seperti penghargaan yang adil, pengelolaan konflik yang konstruktif, dan komunikasi terbuka.

          Sebagai contoh, Sekolah X berhasil menerapkan budaya positif ke dalam keyakinan sekolah dengan sukses. Sekolah ini menerapkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk membentuk budaya positif. Mereka mengadakan program pengembangan kepemimpinan bagi murid, memfasilitasi kelompok diskusi untuk mengatasi konflik secara positif, dan mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang mendorong kolaborasi dan keberagaman.

          Hasilnya sangat menggembirakan murid di Sekolah X menunjukkan peningkatan motivasi, partisipasi aktif dalam kegiatan sekolah, dan peningkatan kinerja akademik. Iklim sekolah yang positif juga mengurangi insiden perilaku yang tidak diinginkan dan memperkuat hubungan antara murid, guru, dan staf.

          Dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik, penting untuk mengejawantahkan budaya positif ke dalam keyakinan sekolah. Melalui penerapan budaya positif yang didukung oleh keyakinan sekolah yang kuat, sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, harmonis, dan memotivasi murid untuk mencapai potensi terbaik mereka. Dengan melibatkan semua anggota sekolah dan menerapkan strategi yang tepat, kita dapat mewujudkan pendidikan yang positif dan bermakna bagi semua individu di dalamnya.

          Mengimplementasikan budaya positif ke dalam keyakinan sekolah merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik meskipun banyak tantangan yang senantiasa harus diselesaikan. Budaya positif di sekolah mencakup nilai-nilai, sikap, dan norma yang menciptakan lingkungan inklusif, harmonis, dan berdaya guna.

          Keyakinan sekolah yang kuat dalam penerapan strategi membangun kesadaran, melibatkan semua pihak terkait, menyediakan pelatihan, dan membuat kebijakan yang mendukung budaya positif dan keyakinan sekolah haruslah berujung pada tujuan pendidikan yang berlaku secara universal. Terpenting untuk terus berusaha mewujudkan budaya positif yang didukung oleh keyakinan sekolah.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img