.
Friday, November 8, 2024

Merajut Kebersamaan di Portugal; Lestarikan Tradisi Saling Memaafkan Dalam Halal Bihalal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Keluarga Indonesia di Portugal.

Dalam semangat kebersamaan dan silaturahmi yang kental dengan nilai-nilai luhur budaya Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lisabon, Portugal, merayakan momen spesial Idul Fitri 1445 Hijriah dengan menggelar kegiatan halal bihalal. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 170 orang masyarakat Indonesia beserta keluarga yang datang dari beberapa kota di Portugal, seperti Porto, Coimbra, Braga, Algarve, Ericeira, Figueira da Foz dan lainnya.

Kegiatan halal bihalal tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memulai menjadi pribadi yang lebih baik dan mempererat tali silaturahmi antar sesama masyarakat Indonesia di Portugal. Dalam suasana yang penuh kehangatan, masyarakat yang hadir saling bersalaman dan bertukar ucapan selamat Idul Fitri 1445 Hijriah.

- Advertisement -
Tradisi salam-salaman juga turut dilakukan di hari lebaran

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Portugal, Rudy Alfonso, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat lebaran kepada seluruh masyarakat Indonesia di Portugal bagi yang merayakan dan mengapresiasi semangat kebersamaan yang terus terjaga di antara komunitas Indonesia di Portugal. Duta Besar juga menekankan pentingnya mempertahankan tradisi leluhur, seperti sungkeman (saling maaf memaafkan) sebagai bagian dari budaya yang harus dilestarikan.

Setelah sesi sambutan, tampak barisan panjang masyarakat saling meminta maaf dan bermaafan, yang menambah khidmat suasana halal bihalal. Tradisi ini dapat dimaknai sebagai penyatuan diri antar sesama manusia dan simbol membersihkan hati dari hal-hal negatif atas kesalahan yang telah dilakukan dan menjalani kehidupan yang baru dengan hati yang bersih. 

Kegiatan Halal bihalal ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Portugal, dengan memperkenalkan keindahan budaya dan kearifan lokal Indonesia kepada Indonesianis maupun pasangan dari diaspora Indonesia di Portugal. Melalui pertukaran budaya seperti ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman yang lebih dalam antara kedua bangsa dan memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang.

Para warga sabar mengantri demi makanan Indonesia

Suasana Idul Fitri tentu belum lengkap tanpa adanya suguhan hidangan khas lebaran. KBRI Lisabon menyuguhkan berbagai aneka kuliner seperti Lontong Sayur Godog, Opor Ayam, Sate Ayam, Rendang, Bakso, Sambal Goreng Kentang, Es Cendol serta aneka gorengan dan jajanan pasar lainnya yang menggugah selera. Hidangan tersebut tentu menjadi primadona dan menambah hangat suasana kumpul bersama sambil menyantap kuliner Indonesia yang lezat.

Di sela-sela kegiatan, tampak masyarakat Indonesia antusias berpose di photo booth berbentuk Instagram yang telah disediakan oleh KBRI Lisabon [Lisbon]. Foto tersebut mereka upload dan mention ke akun Instagram KBRI Lisabon (@indonesiainlisbon).    

Vibes lebaran tidak hanya dirasakan di KBRI. Momen unjung-unjung atau kedatangan tamu pun juga terasa tahun ini. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana keluarga kecil Philip Morris International (PMI) yang tinggal di Cascais berkumpul pada hari tertentu untuk menikmati makanan Indonesia bersama. Melainkan tahun ini hanya bertukar makanan saja tanpa kumpul-kumpul. Sebagai gantinya di rumah DoubleZ kedatangan tamu jauh dari Loures (Lisbon Utara) dan juga Porto (salah satu kota di bagian utara Portugal).

Kedatangan unjung-unjung dari keluarga Nabila dan Roya

Pasangan suami istri Eltrika dan Mustofa yang asli orang India mendadak mengabari ingin dolan (berkunjung) ke rumah. Kala itu papi Fariz sudah melakukan rutinitas kembali ke kantor karena tidak adanya cuti lebaran, hehe. Langsung mempersiapkan hidangan sederhana lontong sayur, bakso, dan juga sagoo mango untuk menjamu tamu. Antara seneng dan kaget juga ketika ada teman baru yang berkata ingin berkunjung karena kami tidak menyiapkan kondisi rumah layaknya “lebaran” seperti di Indonesia. Uppss…

Sedangkan H+4 lebaran, jauh-jauh hari sudah janjian dengan teman dari Porto yang ingin berkunjung. Nabila dan keluarga kecilnya menikmati liburan lebaran beberapa hari di Lisbon. Dia merupakan teman pertama yang saya kenal sebelum kaki menginjakkan Lisbon. Alhamdulillah akhirnya temu kangen pertama kali bisa rumpi dari A – Z. Berkumpul juga dengan keluarga Roya yang merupakan sahabat kecil dari Nabila sewaktu tinggal di Solo. Karena cukup bosan dengan lontong opor, maka hidangan ala campur-campur menjadi menu makan siang kami semua.

Duduk bersantai dengan keluarga Rindu saat di KBRI sebelum waktunya makan

Rabokki (toppoki dicampur dengan mie) yang merupakan makanan khas korea menjadi hidangan utama. Ditambah lagi dengan pizza aneka topping. Ada pizza keju, pizza udang, dan pizza jamur menjadi favorit anak-anak karena rabokki terlalu pedas untuk anak-anak. Ayam goreng kriuk tak ketinggalan sebagai pendamping protein. Cemilan kue lebaran seperti nastar, kastengel, kue kacang, coklat, manisan juga menghiasi meja makan. Sebagai dessert selalu terpilih es krim dan nutrijel favorit semua orang. Tak lupa ada sop buah untuk melepas dahaga di hari yang cukup panas kala itu.

Lebaran tahun ini lumayan seru meskipun belum memiliki rezeki untuk mudik ke Indonesia. Banyak bertemu teman-teman Indonesia di KBRI, tak terasa ternyata banyak juga yang disapa. Padahal dulu saat pindah pertama kali di Portugal sempat khawatir karena tidak kenal siapa-siapa. Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin seluruh keluarga tercinta dan kawan pembaca tersayang. Semoga bisa dipertemukan di Ramadan tahun 2025. Amin Amin Amin. (opp/bua)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img