MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wakil Wali Kota Malang Ir H Sofyan Edi Jarwoko memiliki filosofi kehidupan yang erat dengan alam. Ia mengatakan merawat atau menanam pohon juga sama dengan merawat kehidupan. Maka dari itu di tengah kesibukannya menjadi orang nomor dua di Kota Malang ia akan menyempatkan diri “berkebun”.
Kecintaannya pada kegiatan berkebun ternyata dimulai sejak kecil. Bung Edi, sapaan akrabnya, mengatakan kepada Malang Posco Media, bahwa kakek dan neneknya adalah seorang petani. Memiliki beberapa petak lahan kebun kopi.
“Jadi memang kakek nenek dan leluhur dulu sudah punya kebun kopi. Jadinya diwariskan terus sampai ke saya. Ada di Kecamatan Wagir dan sebagian ada di Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang lokasinya,” jelasnya.
Bung Edi menjelaskan ia mulai serius mengembangkan lahan kebun kopi warisan keluarganya ini pada Tahun 2015 silam. Dengan konsentrasi jenis biji Kopi Arabica dan Robusta. Di 2019 kebun kopinya mulai menghasilkan dan panen.
Setiap tahunnya hingga saat ini sekitar 2 hingga 3 ton biji kopi bisa dihasilkan. Biji kopinya ini didistribusikan untuk bisnis kopi tidak hanya di wilayah Malang Raya saja. “Kirimnya juga rutin ke Surabaya juga Jakarta. Dan memang saat ini jenis Kopi Arabica paling banyak dicari,” tutur pria kelahiran 1967 ini.
Tidak hanya kebun kopi, Bung Edi bahkan kini tengah mengembangkan kebun lainnya. Ia saat ini menggandrungi Pohon Buah Pisang. Apalagi jenis Pisang Cavendish. Kebun pisang nya ini dibuat di berbagai wilayah di Kota Malang. Yakni di kawasan Kedungkandang, Lowokwaru, Sukun dan juga di Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Ia juga mengajak warga bisa mengikuti jejaknya untuk berkebun pisang. Karena mudah ditanam dimana saja dan mudah atau cepat panen.
“Jadi ini masuk juga dalam program ketahanan pangan yang selalu kami gaungkan. Pisang itu mudah ditanam. Dan cepat panen jadi selalu saya ajak warga jika keliling untuk bisa tanam pisang,” tegas Bung Edi.
Selain Pisang, Ubi Jalar juga menjadi hobinya untuk ditanam. Seperti pisang, Ubi Jalar juga mudah ditanam. Ia bahkan mencoba alternatif menanam dengan metode baru yakni menanam ubi di dalam kantong berisi tanah.
Bahkan beberapa kantong tanaman ubi jalar sempat ia kembangan di rumah dinasnya di Jl Dieng. Cara berkebun modern ini bisa menjadi opsi bagi warga yang tidak memiliki lahan banyak di rumahnya untuk bercocok tanam.
Tidak itu saja. Suami Elly Estiningtyas ini juga menjadi salah satu tokoh di Kota Malang yang aktif dalam gerakan “Sedekah Oksigen”. Ribuan bibit Pohon Pule sudah ia bagi-bagikan kepada warga Kota Malang di berbagai wilayah.
“Sudah ada sekitar 20 ribu bibit Pohon Pule kita sebar dan beri ke warga untuk ditanam. Itu dia dengan menanam pohon lebih banyak kita bisa sedekah oksigen. Karena dengan merawat pohon artinya juga merawat kehidupan,” pungkasnya. (ica/bua)