MALANG POSCO MEDIA – Muhammadiyah terus memperluas kiprahnya dalam bidang ekonomi dan bisnis untuk memperkuat kemandirian umat. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, yang juga penasihat presiden Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.A.P., menegaskan bahwa sejak Muktamar ke-47 di Makassar, organisasi ini telah menambahkan pilar ekonomi sebagai bagian dari amal usahanya, selain pendidikan, kesehatan dan pelayanan sosial.
“Gerakan ekonomi ini sudah berjalan selama 10 tahun. Sekarang Muhammadiyah mulai merealisasikan bisnis kesehatan dengan memproduksi infus sendiri. Target utamanya adalah memasok rumah sakit Muhammadiyah yang saat ini berjumlah 172,” ungkap Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.A.P di acara egiatan Kajian Ramadan 1446 H dengan tema Negara Adil, Rakyat Makmur: Memaknai Konsep Baldah Thayyibah di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi (16/3).
Tak hanya berhenti di produksi infus, Muhammadiyah juga berencana memperluas lini usaha kesehatan dengan menyediakan berbagai alat kesehatan bagi rumah sakit dan klinik yang berada di bawah naungannya. Model bisnis ini dirancang menggunakan mekanisme closed-loop atau ekosistem tertutup, di mana kebutuhan internal Muhammadiyah akan dipenuhi oleh produk-produknya sendiri.
Di sektor ritel, Muhammadiyah tengah merintis jaringan toko Mentari Mart, yang baru-baru ini diluncurkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si.. Jaringan ini akan menjadi wadah bagi UMKM binaan Muhammadiyah untuk menjual produknya.
“Kami ingin membangun Muhammadiyah sebagai gerakan yang berjejaring. Rak-rak di Mentari Mart akan diisi oleh produk-produk UMKM Muhammadiyah. Ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga upaya pemberdayaan ekonomi umat,” jelasnya.
Selain sektor kesehatan dan ritel, Muhammadiyah juga merespons tawaran pemerintah dalam pengelolaan tambang, khususnya batu bara. Saat ini, organisasi tersebut telah menyiapkan badan usaha untuk mengelola tambang secara profesional dan tengah menunggu izin usaha pertambangan (IUP) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Begitu izin turun, kami siap menjalankan usaha ini sebagai bagian dari kontribusi Muhammadiyah dalam pembangunan ekonomi nasional,” tambahnya.
Tak hanya fokus pada ekonomi, Muhammadiyah juga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi muda. Ketua PP Muhammadiyah menegaskan bahwa sebelum siswa diberikan pengetahuan dan keterampilan, mereka harus dibentuk dengan karakter yang kuat.
“Seperti yang disampaikan oleh Pak Haedar, pendidikan karakter harus menjadi pondasi utama. Kalau karakter tidak dibangun, sehebat apa pun penguasaan ilmu dan keterampilan seseorang, itu bisa berbahaya. Oleh karena itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah, termasuk SMK Muhammadiyah 7, harus melahirkan generasi yang tidak hanya terampil tetapi juga berakhlak,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Muhammadiyah semakin memperkokoh perannya dalam membangun bangsa, baik melalui pendidikan, kesehatan, bisnis, maupun pemberdayaan ekonomi umat.(mg/jon)