MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peringatan Tahun Baru Islam 1445 Hijriah diperingati bersama TNI-Polri di Masjid Agung Jami Kota Malang, Rabu (26/7) kemarin. Penghulu viral, KH. Anas Fauzi menyampaikan pengajian dalam sinergi kebersamaan TNI-Polri itu.
Humor bernuansa religi, mengisi ulang semangat spiritual seluruh peserta yang hadir. Memberikan semangat, sinergi dari aparat harus dijaga demi keutuhan NKRI. Semangat ini berhasil dirasakan oleh seluruh peserta baik dari Polri, maupun peserta TNI dari matra Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Apip Ginanjar mengatakan, kegiatan ini memang rutin diselenggarakan. Pada kesempatan kali ini, Polresta Malang Kota berkesempatan menjadi panitia kegiatan.
“Ini bentuk dari sinergitas TNI-Polri dalam merayakan Tahun Baru 1 Muharram 1445 Hijriah. Kegiatan ini merupakan bukti bahwa menjaga keamanan di wilayah Malang Raya bersama,” kata AKBP Apip Ginanjar.
Selain sinergitas, petugas keamanan dan pertahanan juga bisa menebalkan iman di momen ini. “Melalui kegiatan ini, bisa menguatkan keimanan dan keteguhan hati dalam membentuk akhlak yang baik, beriringan dengan penguatan mental,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan perwakilan dari jajaran TNI, Letkol Kav Tutur Suwantoro. Ia mengatakan, pelaksanaan perayaan ini bisa semakin mendekatkan dua institusi pengayom masyarakat ini.
“Iman dan taqwa (Imtaq) ini, memang wajib dipelihara. Serta kegiatan ini dapat membuktikan, bahwa dari aparat keamanan dan pertahanan harus satu. Prioritas dalam membanun kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.
Dirinya berharap momen seperti ini, bisa turut andil dalam menciptakan suasana kondusif di Bhumi Arema. “TNI-Polri hadir dalam menjaga dan merawat kemanan bangsa dan negara, bersama dengan seluruh elemen di masyarakat,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Pelaksana Sejarah Bintaljarahdam V/Brawijaya, itu.
Di kesempatan tersebut, KH. Anas Fauzi memesankan, agar selalu menjaga sinergitas dan kebersamaan. Salah satunya, dengan menyelesaikan urusan duniawi agar tidak sampai menjadi penghambat ketika di akhirat kelak. Karena tanggungan di dunia bisa ditagih hingga ke akhirat. “Selesaikan urusan duniawi, selama masih hidup. Apabila tidak selesai, nantinya ditagih saat di akhirat,” pesannya. (rex/aim)