MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penyakit cacar monyet (Monkeypox) tidak bisa dianggap remeh. Perlu perhatian dan kewaspadaan lebih ekstra mengingat gejala yang ditimbulkan cukup serius. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan pihaknya meminta agar seluruh tenaga kesehatan (nakes) melakukan deteksi gejala penyakit ini.
“Prinsipnya cacar monyet ini adalah penyakit menular. Masyarakat tidak perlu takut dan bingung. Kuncinya adalah disiplin prokes. Nakes harus tahu apa itu cacar monyet, kemudian harus bisa mendeteksi gejala cacar monyet,” ujar Husnul, sapaannya. Dikatakan dia, Monkeypox kurang lebih sama seperti Covid – 19.
Ada empat katagori penetapan yang bisa diambil oleh nakes setelah melakukan pemeriksaan. Diantaranya adalah konfirmasi, probable, suspek dan discharge. “Setidaknya nakes bisa menentukan ini suspek atau tidak berdasarkan gejala dan riwayat perjalanan,” tegas dia. Begitu juga dengan masyarakat, diharapkan bisa memahami setidaknya untu gejala yang timbul.
Misalnya seperti sakit kepala disertai demam tinggi, lalu ditemukan pembesaran kelenjar getah bening, nyeri otot, sakit punggung hingga lesi atau benjolan berisi air atau nanah seperti cacar. “Masyarakat harus tahu bila mengalami demam, badan sakit semua, ruam, bintik-bintik merah ataupun sampai ada gelembungnya,” pintanya.
“Sebenarnya gejala awalnya ini hampir sama dengan cacar. Apabila gejala awal ini muncul, bisa langsung menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan setempat,” pintanya. Meski begitu, Husnul juga meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik. Sebab penyakit ini sejatinya tingkat kematian cukup rendah dan bisa sembuh dengan sendirinya.
“Kemarin disampaikan bisa isoman karena ini sifatnya ‘self limiting deases’. Artinya penyakit yang bisa sembuh sendiri, asalkan tidak ada komorbid dan tidak ada infeksi lain sesuai masa inkubasinya 21 hingga 28 hari,” ungkapnya. (ian/mar)
