Ana Mufidah
Penyuluh Agama Islam Kemenag Kota Malang
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ngabuburit adalah turunan dari kata burit berasal dari bahasa Sunda yaitu ngalantung ngadagoan burit atau ngabuburit yang memiliki arti bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata burit yang menjadi istilah dasar dari ngabuburit memiliki arti sore hari yang menjadi waktu menjelang berbuka puasa.
Ngabuburit yang semula menjadi budaya masyarakat Sunda pada bulan Ramadan, seiring dengan perkembangan zaman, kini menjadi salah satu tradisi umat Islam di Nusantara, yaitu menunggu waktu berbuka puasa dengan beberapa aktivitas seperti jalan-jalan dan berburu makanan dan minuman (takjil) untuk berbuka puasa. Ada juga yang mengisi waktu ngabuburit dengan santai-santai sambil melihat hiburan-hiburan di TV atau media elektronik lainnya.
Terlepas dari berbagai ragam aktivitas yang dilakukan masyarakat muslim saat ngabuburit, ternyata banyak yang tidak mengetahui rahasia di balik waktu berbuka puasa yang sering dianggap biasa. Sehingga tak ayal mereka menghabiskan waktu menjelang berbuka dengan melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, yaitu hanya sekedar untuk menghibur diri dari rasa lapar dan dahaga.
Tahukah anda bahwa menjelang berbuka puasa adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Doa yang dipanjatkan seorang muslim sepanjang waktu berpuasa hingga puncaknya ketika menjelang berbuka, dimana saat itu manusia merasakan tunduk dengan penghambaan diri di hadapan Allah. Hanya untuk mengharap kebahagiaan sebagaimana yang dijanjikan-Nya, bahwa kebahagiaan orang yang berpuasa adalah ketika berbuka dan ketika menghadap Rabb-nya (HR. Muslim).
Pada saat itu doa akan melesat secepat kilat di atas awan menembus langit, sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: Tiga orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan dibukakan pintu langit untuknya, lalu Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Demi izzah-Ku, Aku akan menolongmu meski setelah beberapa waktu.” (HR Ahmad, dari Abu Hurairah, shahih lighairihi). Tentunya dengan syarat, jika puasa tersebut dilaksanakan dengan sebaik-baiknya yaitu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dengan demikian, alangkah sayangnya jika waktu ngabuburit hanya diisi dengan hal-hal yang kurang bermanfaat sehingga berlalu dengan sia-sia. Padahal ada banyak alternatif aktivitas yang bisa kita pilih untuk ngabuburit bareng keluarga, teman atau rekan kerja. Diantaranya adalah:
- Bagi seorang istri sekaligus ibu, bisa memanfaatkan waktu dengan menyiapkan makanan dan minuman untuk berbuka puasa untuk semua anggota keluarga. Hal ini bukan hanya bermakna memenuhi kewajiban namun juga berpahala ganda, ibarat istilah jual beli “satu gratis 2 bahkan lebih”. Sebagaimana hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi: “Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.”
- Memperbanyak dzikir, istighfar dan berdo’a serta membaca Al Qur’an dengan tartil dan berusaha belajar memahami maknanya.
- Mengikuti majelis-majelis yang bermanfaat, seperti majelis dzikir atau majelis taklim baik secara offline maupun online, majelis berbagi makanan berbuka puasa (takjil), dsb.
Dan masih banyak lagi aktivitas bermanfaat yang dapat dilakukan di waktu ngabuburit. Namun demikian, pada prinsipnya bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dengan banyak keutamaan di dalamnya. Oleh sebab itu Rasulullah menganjurkan untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan kegiatan-kegiatan yang bernilai ibadah, baik itu ibadah mahdloh maupun ghoiru mahdloh. Salah satu diantaranya adalah dengan memperbanyak do’a. Wallahu a’lam bish showab. (*)
