spot_img
Tuesday, September 17, 2024
spot_img

Operasi Paling Rumit Dituntaskan RSSA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Tangani Pasien Striktur Uretra

MALANG POSCO MEDIA – Salah satu tindakan operasi yang paling rumit, yakni rekonstruksi uretra, kembali dilakukan   tim dokter RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang. Operasi saluran kencing ini dilakukan kepada tiga pasien striktur uretra (gangguan saluran kencing), rujukan dari beberapa daerah. Yakni dari Jawa Tengah, Jember dan Malang.

Dokter Sub Spesialis Urologi RSSA Malang Dr. dr. Paksi Satyagraha M.Kes., Sp.U(K)., FICS menyampaikan, operasi berupa rekonstruksi uretra ini dilakukan bersama ahli rekonstruksi kaliber dunia. Yakni Pankaj M. Joshi dari Kulkarni Reconstructive Urology Center, Pune, India. 

“Tiga hari ini (kemarin) kami mengerjakan tiga kasus yang super-super kompleks. Kalau dijumlahkan operasi yang sudah pernah mereka alami, mereka sudah 30 kali operasi. Akhirnya dibawa ke Malang, dirujuk dari teman sejawat dari regional timur,” ungkap dr. Paksi, saat press conference, Selasa (20/8) kemarin.

Ia mengatakan, dari tiga kasus itu, dua di antaranya disebabkan karena faktor kecelakaan. Sementara satu lainnya yakni karena adanya infeksi. Yang menjadi makin rumit, kondisi uretra ketiga pasien sudah rusak. Sehingga tim dokter harus ‘menambal’ dengan organ lain yang memungkinkan. Yakni dari usus atau juga pipi atau mulut.

Operasi ketiga kasus itu pun telah selesai dilakukan. “Ini juga karena lengkapnya ‘senjata’ kami di sini. Punya laser, endoskopi, dan Alhamdulillah operasi kami selesaikan dengan baik,” ungkapnya.

Dengan adanya layanan paripurna untuk rekonstruksi uretra di RSSA Malang, akhirnya menjadi salah satu rumah sakit rujukan dari berbagai daerah di Indonesia. Bukan tanpa sebab, sebelum ada rekonstruksi uretra, penanganan kasus striktur uretra di Indonesia selama ini belum advance.

Dengan adanya rekonstruksi seperti ini, tingkat keberhasilannya pun cukup mengagumkan. Dari tingkat keberhasilan sebelum ada rekonstruksi itu hanya 10 persen, sekarang bisa sampai 90 persen.

“RSSA lah yang merupakan salah satu trendsetter yang mengubah itu. Kami dulu di RSSA itu ada satu pasien seminggu. Sekarang seminggu bisa tiga sampai empat pasien saya kerjakan,” beber dr. Paksi.

Selama ini di RSSA setidaknya sudah melakukan sekitar 500 tindakan operasi uretra secara umum. Kini RSSA menjadi salah satu rujukan utama karena dokter spesialis di bidang tersebut masih sangat jarang di Indonesia.

Terlepas dari itu, tiga operasi rekonstruksi uretra yang dilakukan kemarin memang cukup berbeda. Selain karena kasusnya sangat kompleks, RSSA Malang juga sekaligus berbagi ilmu dan pengalaman kepada sejumlah dokter spesialis dari berbagai daerah di Indonesia dalam Workshop Advanced Urethral Reconstruction.

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSSA Malang dr Syaifullah menyampaikan kasus striktur uretra ini sangat menyiksa. Ini merupakan PR yang besar bagi dunia kedokteran di Indonesia. Sebab, kasus striktur uretra ini selalu setelah ditangani, ternyata kemudian kambuh lagi.

“Angka kambuhnya tinggi. Pada saat itu mentok, stagnan, sampai ada penemuan baru yaitu dengan dilakukan rekonstruksi sehingga hasilnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya,” terangnya.

Di Indonesia, penatalaksana rekonstruksi striktur uretra belum tentu ada yang bisa. Oleh karenanya, dr Syaifullah bersyukur RSSA Malang sebagai rumah sakit rujukan, sudah beberapa tahun ini memiliki dokter spesialis konsultan yang berkompetensi melakukan hal tersebut dan kini kasus yang ditanganinya juga tidak hanya dari beberapa kota di Indonesia saja. Akan tetapi, pihaknya juga menangani kasus dari luar negeri. “Diharapkan dengan workshop ini, dokter dokter Indonesia khususnya di bidang urologi bisa menerapkan ilmunya,” pungkasnya. (ian/van)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img