spot_img
Tuesday, May 6, 2025
spot_img

Panggilan Kemanusiaan, Bergerak Tanpa Berhitung Profit

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Masih banyak orang ingin terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Menjadi relawan yang bergerak tanpa berhitung profit atau keuntungan.

Di Malang Raya terdapat sejumlah komunitas relawan. Baik yang bergerak di aksi sosial hingga mereka yang bergerak untuk aksi search and rescue (pencarian dan penyelamatan).

-Advertisement-

Salah satunya adalah Malang Selatan Rescue. Organisasi yang sudah sekitar 20 tahun berdiri mewadahi individu-individu yang ingin terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Organisasi ini awal terbentuk tahun 2004 lalu. Namun sebelum itu, terdapat sejumlah organisasi dari kelompok atau sekolah yang terlibat dalam kegiataan kerelawanan search and rescue. Hal ini didasari kompleksnya penanganan bencana dan beragam kejadian yang membutuhkan bantuan rescue team di wilayah Malang Selatan yang kala itu sering terjadi bencana yang membutuhkan penanganan cepat, akurat dan terkoordinasi.

“Banyaknya titik rawan bencana di Malang Selatan memicu semangat penebaran jaring informasi dan komunikasi pertolongan darurat di lapangan,” kata Ketua Umum Malang Selatan Rescue M. Amin Taufiqur Rohman.

Menurut dia, semangat rescue tersebut semakin meningkat ketika terjadi bencana tsunami di Aceh. Meskipun jauh, namun di kota-kota lain akhirnya terlahir rescue team.

Diakui oleh Amin, hingga saat ini meskipun zaman terus berkembang, namun untuk individu yang ingin menjadi relawan juga tetap besar. Sebagai bukti, Malang Selatan Rescue memiliki anggota mencapai 184 orang.

“Memang tidak semuanya aktif. Sebab banyak juga yang memiliki pekerjaan. Namun, bila melihat ketika kami recruitment, bisa sampai 75 orang yang ikut serta,” beber dia kepada Malang Posco Media.

Jumlah tersebut hanya dari satu organisasi kerelawanan saja. Padahal, ada banyak organisasi lain yang juga terkadang berdampingan dalam kegiatan SAR (search and rescue).

Pria asal Jombang ini menyebutkan, Malang Selatan Rescue tidak setiap saat merekrut anggota baru. Itu tergantung dengan kebutuhan.

“Kadang setahun dua kali, tapi kadang dua tahun sekali. Tergantung kebutuhan karena setiap tahunnya akan ada anggota yang mulai tidak aktif dan kami akan melakukan analisis kebutuhan untuk relawan di sini,” jelasnya.

Untuk yang ikut serta menjadi relawan, dipastikan  beragam. Ada yang memiliki pekerjaaan, ada pula yang merupakan mahasiswa yang sebelumnya juga sudah terlibat dalam kegiatan relawan atau memiliki dasar organisasi kerelawanan.

“Alhamdulillah setiap kali kami mengadakan open rekrutmen selalu banyak yang berminat. Ketika rekrutmen, kami adakan pelatihan sebagai dasar anggota untuk menjadi relawan,” bebernya.

Dia menambahkan, ada penempuhan-penempuhan sebelum jadi relawan. Penempuhan tersebut artinya kegiatan yang melibatkan uji coba atau tantangan untuk menguji kemampuan jadi calon relawan, baik secara individual maupun kelompok.

Sementara itu, terkait kegiatan relawan di Malang Selatan Rescue terdapat tiga bidang. Ada yang menyangkut daerah ketinggian, perairan, lalu gunung serta hutan. Ketika dibutuhkan, maka tim asesmen Malang Selatan Rescue akan menentukan siapa saja yang turun ke lapangan berdasarkan kebutuhan.

“Misalnya butuh relawan untuk penyelamatan atau pencarian korban hanyut, harus yang ahli di bidang tersebut. Begitu pula ada yang khusus diturunkan untuk penyelamatan di area ketinggian disebut vertikal rescue, misalkan penyelamatan di gedung bertingkat atau tower,” jelas Amin.

Menurutnya, menurunkan tim harus sesuai kebutuhan dan keahlian. Sebab, keselamatan dari anggota relawan  sangat penting dan utama.

“Jangan sampai keahliannya bukan rescue di gunung atau hutan, tapi terjun untuk penyelamatan di sana,” tandas dia. (ley/van)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img