.
Sunday, December 15, 2024

Pastikan Keamanan Perumahan, Primaland Tutup Akses Jalan Tembus

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Penutupan akses jalan tembus di kompleks Salvia Premium Kos, Jalan Joyo Utomo V Kota Malang dimasalahkan oleh beberapa petani yang biasa melewati jalan itu. Menyikapi ini, Primalang, pengembang property itu menyiapkan opsi penawaran, agar aktivitas petani di utara kompleks tetap berjalan.

Gejolak ini muncul saat penutupan akses keluar masuk petani ke lahan di utara kompleks, Mei 2023 lalu. Setidaknya ada 10 petani yang menggunakan akses tersebut, dipusingkan dengan pengembang Salvia Premium Kos yang menutup akses tercepat petani. Alasannya demi keamanan kompleks.

“Penutupan ini sebagai upaya menciptakan keamanan melalui one gate system di kompleks rumah kos. Pengembang siap memberikan jalan keluar terbaik, bagi kedua belah pihak. Kami sudah memiliki izin SHGB dari Kantor ATR/BPN Kota Malang dan memang berbatasan dengan irigasi, bukan jalan umum,” jelas Head Legal Primaland, Yanuar Risyahwan.

Pria yang akrab disapa Yayan itu mengatakan, bahwa penutupan akses jalan setapak itu, apabila sesuai akta SHGB, memang merupakan haknya. Oleh sebab itu, apabila ada protes terkait penggunaan hak yang sudah sesuai SHGB itu, ia ingin ditengahi oleh pejabat yang berwenang.

“Boleh diuji dokumen legalitas yang kami miliki ini. Memang sebetulnya itu hak kami, mengingat dari 29 unit yang ada, sebagian sudah ada penghuninya. Apabila nantinya pengembang dinyatakan salah, kami siap merubah sebagaimana seharusnya,” lanjut Yayan. Primaland ingin memastikan keamanan penghuni Salvia Premium Kos terjamin.

Pihaknya siap menawarkan opsi baru, dengan melebarkan dan memperbaiki jalan sepetak yang akhir-akhir ini digunakan para petani. Namun, untuk opsi membuka pembatas jalan, pihak pengembang tidak ingin gegabah. “Rencananya, kami akan mediasi lagi. Rencananya setelah 17 Agustus nanti,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu petani bernama Edy Purnomo, 50, mengatakan bahwa tuntutan petani hanya satu. “Kami ingin aksesnya dibuka kembali. Karena kalau lewat di sisi utara lahan, petani sering jatuh dan terperosok,” jelasnya. Edy mengatakan, petani mengajukan opsi bahwa tembok diganti dengan pintu besi.

Para petani siap bertanggung jawab, untuk akses pintu besi tesebut. Mereka yang aktif bertani tanaman cabai, tomat dan jagung itu, berkomitmen menjaga keamanan. “Kami menawarkan temboknya diganti gerbang besi. Dan hanya dibuka, saat jam aktivitas petani. Setelah itu, ditutup. Selama ada petani, kami siap ikut membantu pengamanan,” tandasnya.

Untuk menjembatani permasalahan itu, Polsekta Lowokwaru menegaskan sudah menyiapkan waktu untuk mediasi. “Tuntutannya memang minta akses dibuka kembali karena petani sudah biasa melewati jalan itu untuk ke lahan. Kami akan memediasi keinginan kedua belah pihak,” tegas Kapolsekta Lowokwaru AKP Anton Widodo. (rex/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img