spot_img
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Tekan Stunting

Pemkot Wajibkan OPD Jadi Orang Tua Asuh

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu akan mewajibkan setiap OPD menjadi orang tua asuh untuk balita penderita stunting. Hal itu disampaikan oleh PJ Walikota Batu, Aries Agung Peawai, setelah mengevalasi angka stunting di Kota Batu cukup tinggi.


“Nanti satu OPD, wajib mengasuh balita penderita stunting minimal 2 anak stunting. Kebijakan orang tua asuh, telah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Stunting antara lain mewajibkan setiap OPD di Pemerintah Kota Batu menjadi orang tua asuh bagi anak yang terindentifikasi stunting,” kata Aries kepada Malang Posco Media, Jumat (17/3) kemarin.

- Advertisement -


Terobosan ini, diharapkan akan lebih fokus terhadap sasaran penanganan stunting dan mempercepat penurunan angka stunting. Karena menurutnya dalam menekan kasus stunting perlu dilakukan seluruh OPD di Pemkot Batu.


Kepala BPSDM Jatim ini menjelaskan, saat ini angka stunting di Kota Batu masih mencapai 13 persen meski sudah mengalami penurunan. Dari angka di tahun 2022 yang mencapai 14 persen.

“Sekarang angka stunting di Kota Batu sekitar 1540 anak, itupun sudah turun dari awal 14 persen mencapai 13 persen sekarang. Dalam waktu dekat kami akan mendata dulu OPD mana saja yang mau mengasuh anak stunting di Kota Batu agar cepat penanganannya,” bebernya.


Dengan berbagai program yang ada, Pemkot Batu menargetkan hingga tahun 2024 nanti angka stunting bisa mencapai angka satu digit. Oleh karena itu, pelibatan ASN dalam penanganan stunting merupakan salah satu langkah efektif dan tepat untuk bisa mencapai target stunting yang sudah ditetapkan.

“Dengan pelibatan ASN ini, saya yakin tahun 2024 stunting di Kota Batu bisa ditekan hingga 1 digit,” harapnya.


Dari data Dinkes Batu tahun 2019 menunjukkan, angka prevalensi stunting mencapai 25.4 persen. Kemudian tahun 2020 angka stunting turun menjadi 14.83 persen, tahun 2021 menjadi 13,80 persen dan naik kembali tahun 2022 menjadi 14,60 persen. Meskipun terus mengalami penurunan, Pemkot Batu terus mengejar target untuk mengarah pada angka zero stunting 2024.


“Konsen kami adalah penurunan angka stunting. Dinkes menargetkan tahun ini bisa berada diangka 10 persen. Selanjutnya target kami mengarah pada zero stunting di tahun 2024,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari.


Ia menambahkan, salah satu hal penting dalam pencegahan stunting adalah penyiapan asupan gizi yang cukup pada remaja putri dan ibu hamil. Karena dengan gizi yang baik menjadi pondasi penting bagi seorang anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.


Menurutnya, untuk mengatasi stunting dibutuhkan intervensi program dari OPD lainnya. Karena dengan adanya intervensi program dari OPD lainnya mampu mengurangi angka stunting di Kota Batu. “Perbaikan di luar sektor kesehatan kami nilai lebih memberikan kontribusi sebanyak 70 persen. Contohnya pembangunan jamban hingga penyediaan air bersih bagi rumah tangga,” paparnya.


Sedangkan untuk intervensi dari sektor kesehatan seperti pemberian makanan tambahan ibu dan bayi, imunisasi dan monitoring mampu memberikan kontribusi sebanyak 30 persen. Sehingga butuh sinergi melalui lintas OPD dalam menangani stunting. (eri/udi)

- Advertisement - Pengumuman
- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img