spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Pemulihan Hubungan Sosial, Politik dan Ekonomi ASEAN di Era Pandemi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – PANDEMI Covid – 19 sejak awal tahun 2020 menghambat berbagai aktivitas masyarakat baik lokal maupun global. Tidak terkecuali pada sektor hubungan sosial, politik dan ekonomi di kawasan ASEAN.

Hingga  saat ini, pandemi Covid-19 di Asia Tenggara mencapai sekitar 8 juta kasus serta 190 ribu korban jiwa. The ASEAN Comprehensive Recovery Framework menyatakan pada tahun 2020, ekonomi ASEAN diproyeksi berkontraksi sebesar 3,8 persen.

- Advertisement -

Merupakan kontraksi ekonomi pertama dalam 22 tahun. Volume perdagangan barang global diperkirakan menurun sebesar 9,2 persen, aliran masuk modal  asing (foreign direct investment/ FDI) global diperkirakan turun 40 persen.

Lalu di sektor perdagangan turun 12,4 persen  dibanding tahun sebelumnya. Untuk mengurangi dampak negatif pandemi dan merangsang pemulihan ekonomi, berbagai paket stimulus diluncurkan negara ASEAN dengan skala yang belum pernah terjadi, sejak Februari 2020 lalu.

Stimulus yang diumumkan berjumlah gabungan USD 397,4 miliar pada bulan September 2020 atau 12,5 persen dari PDB wilayah tahun 2019. Pandemi Covid-19 hingga saat ini, tidak berdampak pada kesehatan saja, tetapi semua sektor kehidupan.

Berbagai usaha untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah dunia melalui kebijakan oleh pemerintahan masing-masing negara, berdampak besar pada kebiasaan hidup masyarakat pada umumnya.

Lockdown dan karantina dihampir semua negara, tak terkecuali di wilayah ASEAN menyebabkan semua sektor sosial, politik, dan ekonomi melalui hubungan internasional di wilayah ASEAN dilakukan terbatas.

Fenomena ini mendorong pemerintah negara-negara ASEAN untuk mulai beradaptasi dengan keadaan pandemi dalam multisektor kehidupan. Seperti di kawasan ASEAN, memprioritaskan ekonomi digital dengan menetapkan kebijakan tertentu.

Seperti menerbitkan peraturan baru (Indonesia,  Vietnam), membuat cetak  biru (Malaysia), mendorong adopsi pasar digital di kalangan pelaku UMKM dan ritel (Singapura, Myanmar), serta meluncurkan platform e-commerce    (Brunei  Darussalam).   

Perkembangan ini juga mendorong lembaga  persaingan usaha di ASEAN untuk lebih terlibat dalam mengelola pasar digital dan menjaga iklim untuk persaingan usaha yang sehat dalam ekonomi digital. Keterlibatan tersebut bervariasi dalam berbagai metode.

Seperti melakukan review dan memberi rekomendasi untuk regulasi ekonomi digital, melakukan advokasi kepada publik mengenai persaingan usaha di industri digital, monitoring, penegakan hukum persaingan usaha, dan studi pasar.

Dampak pandemi bagi bidang sosial politik di wilayah ASEAN sangat terlihat dari pertemuan rutin delegasi negara ASEAN yang dilakukan secara daring berangsur -angsur kembali dilakukan secara luring melalui KTT. Membahas mengenai pemulihan negara di wilayah ASEAN di masa pandemi Covid-19.

Negara-negara dalam keanggotaan ASEAN, yang terdiri dari ke-10 anggota menyepakati beberapa poin penting mengenai penanganan Covid-19, yaitu memperkuat kerjasama melawan Covid-19 dengan bertukar informasi, best pratice, riset, pengembangan epidemiologi, dan sebagainya.

Selanjutnya, memberikan perlindungan bagi warga negara ASEAN di tengah masa pandemi Covid-19, memperkuat komunikasi publik dan memerangi stigmatisasi ataupun diskriminasi, komitmen mengambil aksi kolektif dan kebijakan terkoordinasi, memitigasi dampak ekonomi sosial.

Pentingnya pendekatan komprehensif yang melibatkan multi-stakeholders dan multi-sectorals, menugaskan para menteri ekonomi ASEAN memastikan berjalannya supply chain connectivity sehingga perdagangan dapat berjalan, serta mendukung trust fund ASEAN guna menanggulangi pandemi virus Covid-19.

Para pemimpin negara ASEAN juga memutuskan membentuk dana regional untuk menanggapi pandemi Covid-19. Pembentukan dana respon (respond fund) yakni mengamankan ketersediaan pasokan medis dan peralatan penting di kawasan ASEAN.

Dana itu berasal dari realokasi dana yang tersedia dan keuangan yang ada. Dukungan dari mitra ASEAN, seperti ASEAN Plus Three, turut membantu pendanaan ini. Dana ini juga disertai dengan komitmen untuk menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu pada aliran barang.

Terutama barang strategis untuk memerangi Covid-19 seperti medis, makanan, dan persediaan yang esensial sebagai bentuk pemulihan dan penanganan di era pandemi virus Covid-19. (*)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img