.
Sunday, December 15, 2024

Pencarian Korban Pantai Jembatan Panjang Bisa Diperpanjang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Proses pencarian korban ganasnya ombak Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap (JPTS) masih berlanjut. Pasca lima korban terseret arus, dua orang ditemukan selamat dan satu orang ditemukan meninggal dunia, menyisakan satu WNA asal Swis dan satu WNI yang belum diketahui keberadaanya. Tim SAR gabungan memaksimalkan hari ketujuh pencairan pada Jumat (14/7) hari ini.

Anggota SAR Kanjuruhan, Trisman, menerangkan bahwa tim mendapat informasi bahwa kemungkinan akan ada perpanjangan pencarian. Namun dirinya masih belum bisa memastikan informasi itu dari tim gabungan di lapangan. Beberapa faktor yang mempengaruhi diperpanjang atau tidaknya pencarian, kata Trisman, ialah adanya tanda-tanda korban dan permintaan Basarnas Pusat. Mengingat tragedi Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap menjadi sorotan internasional karena memakan korban warga negara asing.

“Terkait pencarian korban laka laut Pantai JPTS itu dari Basarnas Jakarta menyatakan masalah ini sebagai masalah lintas negara. Karena itu diupayakan Basarnas pusat yang memberi mandat Basarnas jatim dicari sampai ketemu,” kata Trisman.

Kemungkinan pencarian masih akan dimaksimalkan hingga lebih dari tujuh hari. Masih ada perpanjangan dimungkinkan meski melebihi standar operasional prosedur pencarian.

“Tadi malam itu ada instruksi seperti itu, tetapi masih belum menerima berita pastinya dari tim gabungan di lokasi Bantur,” jelasnya.

Sebagai informasi, lima korban terseret ombak Pantai JPTS di antaranya adalah WNI Muhammad Ruspandi, 24 tahun, warga Tajinan Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang yang merupakan Mahasiswa Universitas Brawijaya dan bagian Tim Ciliwung Camp; WNA bernama Ana Brieva Ramirez, 23 tahun asal Spanyol, Mahasiswa pertukaran pelajar Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Keduanya ditemukan selamat usai terombang-ambing di laut dan terdampar di Pantai Bantol.

Koordinator Pantai Selatan Rescue (PSR) Adi Sih Pirno mengatakan belum ada keterangan perintah resmi dari Basarnas Surabaya terkait kemungkinan perpanjangan. Namun, dirinya menyebut kemungkinan perpanjangan bisa saja diambil keputusan.

“Belum ada perintah dari kakansar paling tidak besok (hari ini, red) baru diumumkan. OPS SAR sampai tujuh hari, tapi kalau ada permintaan dan ada tanda-tanda adanya survivor akan ditambah lagi maksimal tiga hari, setelah itu pemantauan oleh potensi lokal,” ungkapnya.

Hingga hari keenam Kamis kemarin, pencarian masih nihil hasil. Pencarian dikenal juga dilakukan hingga diperluas ke Pantai Serang Blitar.

“Kalau berbicara SOP (Standar Operasional Prosedur) nya, operasi SAR dilakukan selama tujuh hari. Pada hari ketujuh seluruh unsur SAR terkait bersama pihak keluarga dan yang terlibat akan melakukan evaluasi pencarian,” ujar Kepala Kantor Basarnas Surabaya Muhammad Hariyadi saat dikonfirmasi.

Ops SAR hari ketujuh berlangsung hari ini. Dengan catatan tim gabungan memaksimalkan hingga ke bebrapa titik yang sudah diperluas. Termasuk tujuh sektor buangan dan pantai di Kabupaten/ Kota yang berdekatan dengan lokasi hilangnya korban. Mengingat, korban yang ditemukan terakhir meninggal dunia yakni I Made Indraprasha lokasi temuannya di Pantai Popoh Tulungagung.

“Seperti telah ditemukannya Paddle Board kemarin lusa, dan efektifitas operasi pencarian. Jadi, keputusan lanjut atau tidak, atau mungkin dilanjut berapa hari baru bisa diketahui besok (hari ini, red),” tambahnya.(tyo/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img