MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Pemkot Malang mengalokasikan pagu anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk melakukan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dikarenakan pagu tidak banyak, pengelolaan RTH tahun ini diprioritaskan pada taman-taman publik yang membutuhkan perawatan urgent saja.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya mengakui jika anggaran perawatan atau pembenahan RTH khususnya taman ini tidak banyak. Maka dari itu pihaknya akan mengalokasikan pad ataman yang benar-benar membutuhkan perawatan.
“Ada 3 taman yang sudah masuk prioritas perawatan. Taman Teluk Grajakan, Taman Singha Merjosari dan Taman Simpang Balapan,” tegas Rahman kemarin.
Ia mengatakan perawatan yang dimaksud memperbaiki fasilitas yang rusak atau tidak layak. Kebanyakan lampu-lampu taman yang sudah mati atau rusak. Kemudian fasilitas di dalamnya seperti alat olahraga atau permainan outbond. Seperti yang sebelumnya ditemui di Taman Teluk Grajakan, DLH Kota Malang juga menemukan hal yang sama di Taman Singa Merjosari.
“Di Merjosari juga banyak yang lampunya perlu diperbaiki dan ditambah, Ada tanaman-tanaman yang rusak juga itu mau diperbaiki,” tegas Rahman.
Selain 3 taman yang diprioritaskan untuk pagu anggaran sebesar Rp 5 miliar, beberapa prioritas lain perawatan RTH akan dialokasikan untuk RTH lain. Seperti perawatan hutan kota. Di Kota Malang ada sebanyak 8 hutan kota yang juga perlu dirawat. Salah satunya Hutan Kota Malabar, yang diketahui beberapa fasilitas kursi didalamnya rusak. Juga diperlukan penerangan lebih memadai.
“Dan itu taman, kita kan punya 98 taman itu juga nanti mana yang tiba-tiba butuh perawatan akan dikerjakan. Selain yang prioritas, anggaran ini juga harus dibagi ke RTH lainnya karena Rp 5 miliar ini juga alokasinya untuk kejadian insidentil,” tegas Rahman.
Meski anggaran perawatannya minim, Ia bersyukur di tahun 2023 DLH Kota Malang mendapatkan alokasi anggaran cukup besar untuk pengelolaan dan perawatan taman jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karena diakuinya di tahun lalu, contohnya, anggaran perawatan RTH tidak ada. Maka dari itu anggaran tahun ini akan dioptimalkan pemanfaatannya. Juga, lanjut Rahman, sambil mencari opsi lain seperti dengan cara CSR (Corporate Social Responsibility). (ica/aim)