MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Pelayanan terhadap permintaan evakuasi hewan yang diterima pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang semakin meningkat. Tingginya permintaan juga disinyalir dari keberhasilan sosialisasi yang dilakukan Damkar hingga faktor perubahan alam.
Selama setahun, permintaan evakuasi hewan dan manusia yang diterima hampir menyentuh angka 200 kali laporan. Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kabupaten Malang mencatat selama 2023 ada sebanyak 194 permintaan evakuasi. Di tahun sebelumnya, ada 147 permintaan.
Evakuasi ular menjadi yang paling banyak selama 2023. Kepala BPPK Satpol PP Kabupaten Malah, Sigit Yuniarto menyampaikan ada beberapa beberapa faktor yang mempengaruhi tren tingginya kebutuhan evakuasi. Selain sosialisasi pelayanan yang banyak diketahui warga, juga dari perubahan habitat hewan yang dekat dengan pemukiman penduduk.
“Yang kita tangani ular, sarang tawon hingga hewan peliharaan. Terbanyak laporan evakuasi ular, setelah itu tawon, lalu kucing, anjing, dan ternak. Termasuk manusia, yang kapan hari masuk sumur,” ungkap Sigit. Damkar mencatat, evakuasi ular sebanyak 104 kali, sarang tawon 60 kali, kucing 14 kali dan biawak satu kali.
Sedangkan hewan ternak sebanyak dua kali, dan manusia satu kali. Sedangkan kecamatan terbanyak dalam hal permintaan evakuasi yakni kecamatan Pakis. “Rata-rata hewan seperti ular masuk di dalam rumah. Di Pakis sampai 35 kali. Salah satu faktornya karena persawahan yang saat ini jadi perumahan,” jelasnya.
Mengenai hewan yang dievakuasi, kata Sigit dijadikan pendukung pelatihan dari internal Damkar Kabupaten Malang. Selain itu juga dilepas ke habitat yang jauh dari pemukiman. Ia mengakui bahwa pelayanan evakuasi diharuskan adanya pelatihan tersendiri bagi anggotanya. “Untuk hewan seperti ular dijadikan latihan tim evakuasi tapi ada juga yang dilepas,” kata dia.
Sigit berharap, masyarakat tidak ragu melapor ke Damkar untuk kebutuhan evakuasi. Selain Damkar, juga melayani evakuasi baik hewan maupun hal lain. “Pemkab Malang diharapkan mendukung melalui ketersediaan peralatan yang dibutuhkan hingga penganggaran untuk keikutsertaan pelatihan khusus,” harapnya. (tyo/mar)