MALANG POSCO MEDIA- Ence Adinda, Founder and Director of Ilitterless di Kota Malang. Ilitterless adalah komunitas gerakan pemilah sampah. Perempuan berusia 27 ini menciptakan Mini on Boarding of Ilitterless Recycling Station atau disebut MOBI-RS pada Maret 2022.
Fungsinya sebagai tempat memilah sampah. MOBI-RS bertujuan meningkatkan kesadaran publik dalam memilah sampah sejak dari sumbernya.
Perlu diketahui, MOBI-RS merupakan drop box sebagai tempat sampah dengan tiga lubang terpilah. Jenis sampah yang bisa ditampung adalah skincare, plastic dan kardus atau karton.
Awalnya, ia tersadar bahwa banyak sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Terutama sampah anorganik. Sehingga ia mempunyai ide untuk mencari solusi mengolah sampah. Kebetulan rumahnya dekat dengan Bank Sampah Malang.
“Mulai dari jenis sampah di Bank Sampah saya pelajari, lalu sistem collecting mereka. Ternyata Bank Sampah punya keterbatasan dalam mem-pick up sampah rumah tangga yang kurang dari 50 kilogram,” jelas Ence Kepada Malang Posco Media, Rabu (20/4) kemarin.
Sedangkan skala rumah tangga tidak mencapai 50 kilogram sampah per hari. Sebab itu, ia mulai edukasi secara personal tentang MOBI-RS.
“Saya orang yang aktif di media sosial, saya tanya pengguna sosmed secara online tentang bank sampah. Mayoritas mereka belum tahu,” ungkapnya.
Dari situ, ia dibantu suaminya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara memilah sampah dan pentingnya menyetorkan sampah ke bank sampah.
“Dari situ juga saya punya ide menciptakan jembatan antara bank sampah dengan layanan yang bisa ambil sampah orang yang tidak bisa diambil bank sampah karena kurang dari 50 kilogram,” papar Ence.
Selain itu, ia juga memperkenalkan gerakan Ilitterless ke kafe-kafe di Kota Malang. Sudah ada 12 kafe yang ditangani untuk memberikan edukasi tentang meminimalisir sampah dalam kehidupan sehari-hari. Serta layanan pengelolaan sampah anorganik kafe.
Kemudian, ia ingin mengubah fundamental atau behaviour masyarakat Kota Malang bahwa memilah sampah itu penting dan tidak sulit.
“Awalnya ada lima kafe yang menjadi pelopor kami. Harapannya ya bisa memperbesar skala jangkauan kami,” lanjutnya.
MOBI-RS ini telah diuji coba pada 6 Maret 2022. Tercatat selama tiga pekan telah mengumpulkan sebanyak 20 kilogram sampah kering. Terdiri dari 50 persen limbah skincare, 30 persen limbah karton atau kardus, dan 20 persen limbah plastik.
Berdasarkan data, Ilitterless mengumpulkan 1,5 sampai 2 ton sampah sejak Juni 2021 hingga Februari 2022. Per harinya bisa mengumpulkan 1 sampai 2 kilo gram dari satu tempat.
Ia menambahkan dari rumah tangga dan kafe menghasilkan sampah yang banyak dari kotak susu, plastik kemasan, skincare, kaleng dan kardus.
Sebenarnya beberapa sampah dapat dijual kembali. Namun pada pengelolaan sampah banyak yang kotor sehingga harga jualnya menurun.
Berbicara soal gerakan lingkungan, menurut Ence, jangan menganggap gerakan lingkungan terutama soal kebersihan adalah tugas perempuan.
“Berkaca dari pengalaman saya, saya seorang perempuan yang mendirikan Ilitterless, juga mendirikan MOBI-RS. Akhirnya muncul pemikiran bahwa gerakan lingkungan adalah gerakan perempuan,” terangnya.
Menurut dia, gerakan lingkungan tidak terbatas untuk perempuan saja, tetapi juga laki-laki. “Mungkin selama ini perempuan identik dengan gerakan lingkungan karena perempuan lebih kental dengan urusan domestik. Misalnya belanja ke pasar, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ia berpesan agar tidak mematokkan bahwa gerakan lingkungan hanya diperuntukkan kepada kaum perempuan saja. Karena sejatinya kehidupan milik bersama, bukan hanya perempuan. (mda/van)