MALANG POSCO MEDIA – Tak ada yang menduga, mall legend di Kota Malang Malang Plasa terbakar. Seperti biasa terjadi di banyak kebakaran sebelumnya, diduga penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Tapi untuk kepastian penyebabnya masih harus menunggu pemeriksaan Tim Labfor Polda Jatim.
Masyarakat pada umumnya, pasti punya dugaan-dugaan serta kecurigaan. Beragam pertanyaan juga muncul dan menjadi bahan diskusi dan perbincangan menarik saat mereka berkumpul. Entah di perkantoran, pasar, warung, kafe, gardu jaga, poskamling atau warung kopi, tempat yang paling nyaman untuk ngerumpi tentang apa saja. Termasuk kebakaran yang terjadi di Malang Plasa dinihari kemarin.
Mall yang makin kalah pamor seiring dengan munculnya mall-mall besar di Kota Malang ini terasa makin sepi pengunjung. Memang masih ada aktivitas bisnis di gedung berlantai tiga yang dilengkapi dengan bioskop ini. Dulu orang kalau mencari dan membeli HP, Malang Plaza menjadi salah satu tempat jujugan. Bahkan menjadi barometer pusat penjualan HP di Malang Raya. Termasuk kalau HP rusak, ke Malang Plasa juga orang memperbaikinya.
Namun dinihari kemarin, nasib Malang Plasa makin miris. Plasa ini bernasib malang dengan terbakar hebat. Puluhan tenant yang menghuni plasa ini dipastikan mengalami kerugian puluhan bahkan ratusan juta. Bukan hanya barang barang dagangan tak bisa diselamatkan, namun nasib perjalanan bisnis aneka usaha itu juga bakal mandeg seketika.
Petugas Pemadam Kebakaran (PMK) gabungan sudah berusaha keras untuk memadamkan api. Namun kobaran api yang membumbung tinggi membuat bangunan Malang Plasa beserta isinya pun ludes. Tinggal puing puing bangunan yang kini hanya bisa dilihat. Para pemilik tenant pun gelisah berlipat lipat.
Pertanyaanya, apakah manajemen Malang Plasa mengasuransikan bangunan dan barang-barang para tenant yang dikelolanya? Bila ya, masih cukup selamat karena pasti ada uang asuransi untuk kembali memulai bisnis baru atau rencana baru. Begitu juga dengan para tenant akan merasa aman karena akan ada uang asuransi dari kerugian barang-barang yang ludes dimakan si jago merah. Meski semuanya butuh proses dan butuh waktu.
Semoga kebakaran yang mengagetkan publik di Malang, khususnya para pemilik tenant di Malang Plasa ini bisa diketahui jelas penyebabnya. Dan manajemen dan para tenant bisa dengan baik membahas bagaimana ganti rugi atau apapun namanya pasca kebakaran.
Jangan sampai ada pihak pihak yang dirugikan karena siapa pun, baik manajemen maupun tenant, tidak mau sama-sama rugi. Semuanya mau sama-sama untung meskipun didera musibah. Yang perlu menjadi catatan adalah: jangan sampai kebakaran menjadi hal yang kemudian lumrah atau dianggap biasa saja. Apalagi ujung ujungnya disebabkan korsleting listrik. Terus tak ada yang mau bertanggungjawab.
Kebakaran harus disikapi dengan jelas dan tegas. Bila memang ada indikasi-indikasi mencurigakan dari kebakaran tersebut, harus diusut dengan tuntas. Biarkan pihak berwajib atau berwenang melakukan pemeriksaan, investigasi dan penyelidikan mendalam untuk membongkarnya. Karena bagaimana pun bila ditemukan ada faktor kelalaian, apalagi faktor kesengajaan, maka kebakaran bukanlah musibah, tapi bisa menjadi kejahatan.
Lebaran sudah usai. Seperti kata Lebar, Ramadan sudah usai. Saatnya kembali bekerja dengan giat dank eras lagi. Suasana bulan Syawal yang harusnya meningkat, jangan sampai menjadi loyo karena harta benda ludes terbakar. Pasca Lebaran yang harusnya Labur (cerah) dan bahagia, jangan sampai menjadi kesedihan mendalam.
Semua harus disikapi bijaksana. Jangan ada pihak pihak yang mengadu adu domba dan memanaskan suasana. Jangan ada pihak yang menyelam di air keruh. Petugas kebakaran sudah berjuang mati matian memadamkan api. Beruntung tidak ada korban jiwa dari para petugas.
Maka semuanya harus bersikap dingin. Seperti air yang mendinginkan dan memadamkan api amarah. Semoga kebakaran yang terjadi membuat manajemen dan tenant bersatu dan damai dalam menyelesaikan persoalan.(*)