MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) akhir tahun ini direncanakan memiliki Poliklinik baru. Kamis (24/4) kemarin, telah dilaksanakan Peletakan Batu Pertama dalam acara seremonial Ground Breaking. Peletakan batu pertama dilakukan secara simbolis oleh Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd. Prosesi ini dilanjutkan oleh Pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA) UM dan disaksikan oleh Ketua Senat Akademik Universitas.
Wakil Rektor II UM, Prof. Dr. Puji Handayati, S.E.Ak, M.M., CA, CMA mengatakan, Perencanaan pembangunan Gedung Poliklinik ini telah dimulai sejak 17 April 2023 dan dilaksanakan oleh CV. Adfi Central Engineer sesuai kontrak resmi yang telah disepakati. Sedangkan yang memenangkan tender untuk pelaksanaan pembangunan adalah PT. Mulia Surya Mahameru.
Selain itu, pengawasan proyek dilakukan oleh PT. Sewun Indo Konsultan, yang juga telah dipilih melalui proses tender terbuka. Perusahaan ini bertugas memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai standar kualitas dan jadwal yang telah ditentukan. “Ini merupakan momentum penuh berkah, cita-cita UM untuk memiliki Poliklinik utama akan segera terwujud,” katanya.
Prof Puji menerangkan, Poliklinik UM ini berdiri di atas lahan seluas 4000 m perse atau 50 x 80 meter. Rencananya akan dibangun setinggi empat lantai dengan luas bangunan 12 x 45 meter persegi. Selebihnya akan digunakan untuk layanan publik area. “Harapan besar kami tentunya Poliklinik Utama ini akan menjadi fasilitas pembelajaran dan fasilitas kesehatan untuk warga UM dan masyarakat umum,” ujarnya.
Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd menegaskan peletakan batu pertama bukan menjadi acara seremonial yang tidak progresif. Pembangunan Poliklinik harus berlangsung cepat tanpa mengurangi kualitas. “Kami tidak ingin proses pembangunan ini bertele-tele. Harus sesuai komitmen. Kita harus bisa mengubah mindset untuk bisa bekerja lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Tidak harus menunggu deadline kontraknya habis,” tegasnya.
Poliklinik UM akan dibangun dengan inovasi. Rencananya Poliklinik ini akan dilengkapi dengan sarana helipad. “Ini sebagai antisipasi bagi kita untuk keadaan darurat. Mungkin ada pasien yang membutuhkan penanganan gawat darurat, sementara akses di darat macet,” tambahan.
Selain itu, lanjut Rektor UM, sebagian ruang akan digunakan untuk diagnostik center. Sehingga pasien dengan penyakit tertentu bisa dilayani dengan cepat. “Ini merupakan komitmen kami memberi pelayanan terbaik pada masyarakat,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, rektor juga menegaskan kepada pihak pengawas dan pelaksana untuk dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Baik dalam hal administrasi maupun substansi, semuanya tidak ada yang melanggar regulasi.
“Sehingga aspek dan unsur Poliklinik ini halal. Sejak pelelangan sampai pelaksanaan. Dan kualitas pembangunannya dapat dipertanggungjawabkan baik kepada sesama maupun kepada Sang Pencipta,” pungkasnya. (imm/udi)
-Advertisement-.