spot_img
Saturday, June 7, 2025
spot_img

Puluhan Ribu Warga  Bergerak Mudik dari Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Pusat Perbelanjaan Mulai Ramai

MALANG POSCO MEDIA-Arus mudik yang berangkat dari Malang ke berbagai daerah mulai bergerak. Rata-rata mereka   menggunakan kendaraan umum. Salah satu yang paling menonjol yakni via kereta api (KA). Sedangkan pemudik yang naik kendaraan pribadi belum tampak signifikan. (baca grafis dibawah)

Kurang lebih 27 ribu warga sudah bergerak dari Kota Malang via Stasiun Kotabaru Malang di masa angkutan Lebaran 2025 sejak Senin (24/3) hingga  Selasa (25/3) kemarin.

Per 24 Maret 2025 lalu sebanyak 27.473 warga bergerak  dari Kota Malang meneggunakan perjalanan kereta api. Jumlah tersebut terdiri dari 18.311 yang berangkat dan 9.126 penumpang yang turun di Stasiun-Stasiun keretapi di wilayah Malang.

“Untuk pemesanan tiket tertinggi pada masa arus mudik di stasiun Malang diperkiran terjadi pada 28 Maret dengan jumlah 3.463 tiket yang telah terjual,” tutur Manager Humas PT KAI Daops 8 Surabaya Luqman Arif.

Sedangkan pada arus balik, kata Luqman Arif, pemesanan tertinggi  diperkirakan pada tanggal 5 April dengan jumlah 2.292 tiket yang telah terjual. Data tersebut masih akan berubah karena pembelian tiket bisa dilakukan secara online sampai jelang keberangkatan KA tersebut.

Dijelaskan Luqman, penumpang yang berangkat dari Stasiun Malang terbanyak tujuan Yogyakarta, Jakarta dan Ketapang Banyuwangi.

Malang Posco Media

“Sedangkan kereta api favorit yang berangkat dari Stasiun Malang di antaranya Kereta Api Tawangalun tujuan Ketapang, KA Jayabaya tujuan Pasarsenen, KA Majapahit tujuan Pasarsenen dan KA Malioboro Ekspress tujuan Purwokerto,” jelasnya.

Luqman menambahkan apabila tiket KA yang diinginkan telah habis, masyarakat dapat memilih alternatif tanggal keberangkatan, atau menggunakan fitur connecting train yang tersedia pada aplikasi Access by KAI. Fitur ini akan mengkombinasikan jadwal perjalanan KA yang bersifat persambungan.

Selama masa angkutan Lebaran 2025, setiap harinya di Stasiun Malang memberangkatkan 13 KA Jarak jauh, terdiri dari 11 KA jarak jauh regular dan 2 KA Jarak jauh tambahan.

“Total tempat duduk yang disediakan perhari berjumlah 6.614 tempat duduk,” pungkas Luqman. 

Sementara itu  arus lalu lintas (lalin) di Kota Malang masih landai. Bahkan di Exit Tol Madyopuro belum ada peningkatan signifikan.

Kepadatan arus lalin justru mulai terasa di kawasan pusat perbelanjaan seperti Ramayana, Matos dan MOG hingga Selasa (25/3) kemarin.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan  memang di ruas-ruas jalan tersebut diprediksi akak terjadi peningkatan volume kendaraan. Meskipun secara umum pergerakan lalu lintas di Jawa Timur diprediksi menurun, Kota Malang tetap bersiap menghadapi lonjakan kendaraan.

“Seperti biasa, pusat perbelanjaan dan oleh-oleh memang potensi terjadi peningkatan volume kendaraan. Dan ini sudah kami antisipasi, dengan berbagai skema rekayasa lalu lintas,” ujarnya.

Kasatlantas Polresta Malang Kota Kompol Agung Fitransyah mengungkapkan saat ini jumlah  kendaraan masuk Kota Malang masih terbilang landai. Bahkan di Exit Tol Madyopuro juga masih belum banyak kendaraan. Namun demikian pihaknya telah menyiapkan skenario untuk mengurai potensi kemacetan.

“Memang kami memetakan ada beberapa titik rawan macet, antara lain Exit Tol Madyopuro, persimpangan Malang Creative Center (MCC), Dinoyo, Soekarno-Hatta, dan Kacuk. Namun, untuk kendaraan masuk ke Kota Malang ini paling banyak lewat perbatasan dari Utara, yakni di Exit Tol Singosari,” jelasnya.

Pihak Satlantas dan Dishub juga sudah menyiapkan skema, rekayasa lalu lintas. “Mengingat karena dari daerah aglomerasi seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang belanjanya ke Kota Malang,” jelasnya.

Selain itu, masyarakat bisa memanfaatkan jalur alternatif guna menghindari kepadatan di jalur utama. “Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, secara umum kami siap mengurai kemacetan yang ada. Melalui petugas kami di lapangan dan pantauan CCTV, apabila terjadi kepadatan petugas siaga akan langsung mengurai dan membantu kelancaran arus lalu lintas,” kata dia.

Lebaran tinggal menghitung hari, seperti tahun-tahun sebelumnya, momen mudik selalu identik dengan kepadatan penumpang di berbagai moda transportasi, mulai dari bus, kereta, hingga pesawat. Namun, untuk saat ini, arus mudik di terminal bus masih tergolong landai, termasuk di PO Rosalia Indah.

Kepala Pool Rosalia Indah Area Malang Joko mengatakan   lonjakan penumpang yang signifikan baru akan terjadi pada H-3 Lebaran. Hal ini sudah menjadi pola yang berulang setiap tahunnya.

“Kalau hari ini masih belum terlalu ramai. Memang ada kenaikan dibanding hari biasa, sekitar 2-3 persen, tapi belum terasa signifikan. Biasanya, mulai H-3 itu baru benar-benar terasa lonjakannya,” ujarnya.

Salah satu penyebab arus mudik yang masih landai di H-6 ini diduga karena adanya program mudik gratis dari pemerintah.

“Banyak masyarakat yang memanfaatkan mudik gratis yang biasanya sudah mencakup perjalanan pulang-pergi. Itu juga yang mungkin sedikit memengaruhi jumlah penumpang di hari-hari awal ini,” tambah Joko.

Meski belum mencapai puncaknya, pergerakan penumpang tetap terlihat. Rute perjalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang paling jauh hari ini adalah menuju Sumatera, selain itu   Banten.

Joko juga memastikan bahwa pihaknya tetap mengedepankan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang. Setiap bus yang akan berangkat harus melalui pemeriksaan kelayakan, termasuk kondisi mesin, sistem mekanis, serta fasilitas di dalam bus.

“Kami selalu memastikan bahwa sebelum berangkat, semua bus dalam kondisi prima. Jangan sampai ada kendala di perjalanan. Kalau pun ada keterlambatan lebih dari lima jam akibat kendala teknis, kami akan memberikan kompensasi berupa pengembalian uang tiket,” jelasnya.

Selain kondisi bus, pengecekan juga dilakukan terhadap para sopir yang bertugas.  “Kami rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para sopir sebanyak dua kali dalam sebulan. Jadi, sebelum mereka berangkat, kami pastikan benar-benar dalam kondisi sehat dan layak untuk mengemudi,” tegasnya.

Sementara itu, Sherly  mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang hendak mudik ke Purwokerto, mengungkapkan bahwa arus mudik tahun ini terasa berbeda dibanding tahun sebelumnya.

“Biasanya di H-6 itu sudah mulai ramai, bahkan tahun lalu saya sempat kehabisan tiket. Tapi sekarang masih banyak sisa. Mungkin karena libur Lebaran tahun ini berdekatan dengan Hari Raya Nyepi, jadi orang-orang lebih fleksibel memilih waktu keberangkatan,” katanya.

Meskipun saat ini masih terbilang tenang, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Bagi para pemudik yang belum mendapatkan tiket, masih ada kesempatan untuk merencanakan perjalanan dengan lebih nyaman.

Begitu juga volume kendaraan yang masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Malang melalui bagian utara dan selatan juga masih normal.

Kondisi tersebut sama halnya dengan penumpang yang naik dan turun di Stasiun Kepanjen. Kondisinya masih normal, belum terjadi lonjakan penumpang.

“Kondisi arus lalu lintas  saat ini (Selasa kemarin) masih normal, baik di utara maupun di selatan,” jelas Kanit Turjawali Satlantas Polres Malang, Ipda Andi Agung.

Data dari Satlantas Polres Malang per Selasa (25/3) kemarin menunjukkan bahwa kendaraan yang ke arah Malang maupun  Batu dari Gate Tol Pakis kurang dari 200 kendaraan per jamnya.

Namun setiap jamnya mengalami kenaikan. Bila diakumulasi dari pukul 06:00 sampai 14:00 WIB terhitung 1.334 kendaraan yang ke arah Malang / Batu melalui Gate Tol Pakis.

Sedangkan kendaraan melalui Gate Tol Singosari menuju Malang / Batu bila diakumulasilan dengan kurun waktu yang sama,  jumlahnya 4.846 kendaraan.

Sementara melalui Gate Tol Lawang ke arah Malang / Batu jumlahnya 1.307 kendaraan. Jumlahnya ini juga akumulasi per jam terhitung dari pukul 06:00 sampai 14:00 WIB.

“Kondisi kendaraan yang masuk maupun keluar Malang masih landai,” imbuh Andi.

Kepala Stasiun Kepanjen, Anam juga menyampaikan bahwa penumpang yang turun dan naik di Stasiun Kepanjen masih dalam kondisi normal.

Anam mengatakan bahwa momen mudik Lebaran dan arus balik, pihaknya menambah perjalanan kereta api (KA) Gajayana relasi Gambir  Malang pulang pergi (PP). “Skema antisipasi kepadatan di stasiun, penumpang yang sudah mendekati keberangkatan KA atau 30 menit sebelum berangkat, kami layani boarding untuk bisa masuk ke ruang tunggu berikutnya,” tambah Anam. (ica/rex/mg/den/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img