spot_img
Friday, May 17, 2024
spot_img

Ramadan Damai Tanpa Petasan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Minggu (10/3) besok rukyatul hilal di berbagai daerah, termasuk di Malang dan sidang isbat akan dilakukan Kementerian Agama di Jakarta. Apapun hasil keputusan sidang isbat yang melibatkan berbagai stakeholder terkait, semua masyarakat harus menerima dengan baik dan gembira.

Bila diputuskan awal Ramadan jatuh pada, Senin (11/3) maka puasa akan bersamaan dengan warga Muhammadiyah yang sudah memulai puasa. Dan bila diputuskan awal Ramadan pada, Selasa (12/3) maka masyarakat yang belum berpuasa juga menghormati yang sudah melakukan puasa sebelumnya.

Yang terpenting dan harus dijaga bersama adalah suasana damai selama Ramadan. Bagaimana masyarakat mengisi bulan suci Ramadan yang penuh berkah, ampunan dan pembebasan dari siksa api neraka ini dengan banyak beribadah, infak dan sodaqoh.

Tentu ibadah yang dilakukan, baik salat taraweh, tadarus dan membangunkan sahur, tetap dilakukan dengan santun dan sesuai aturan yang sudah ditetapkan Kementerian Agama. Sehingga suasana Ramadan tetap damai tanpa mengganggu masyarakat yang beragama lain.

Dan yang harus dihindari adalah segala hal dan tindakan yang bisa membahayakan diri sendiri, lingkungan dan masyarakat. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Yaitu jangan ada lagi petasan yang membahayakan. Terutama memproduksi petasan yang rawan meledak dan membahayakan masyarakat.

Karena itulah, tugas aparat kepolisian dan stakeholder terkait untuk makin intensif melakukan patroli di semua wilayah. Terutama kawasan-kawasan yang dikenal sebagai kantong-kantong produsen petasan. Meski sudah dilarang karena membahayakan, namun petasan selalu ada, meski tersembunyi.

Karena itulah, sebelum adanya jatuh korban akibat ledakan, baik skala kecil, apalagi skala besar, maka semua pihak harus responsif terhadap keadaan. Bila memang menjumpai ada produksi petasan, apalagi tempatnya di kawasan padat penduduk, maka segera memberikan informasi kepada pihak kepolisian setempat.

Dengan begitu, pihak kepolisian bisa melakukan tindakan prefentif dan humanis kepada pembuat petasan agar tak meneruskan tindakan berbahayanya yang melanggar hukum. Apalagi taruhannya nyawa. Bila itu dilakukan, maka masyarakat dan aparat kepolisian bersinergi mencegah timbulnya korban jiwa.

Ramadan memang selalu diwarnai dengan petasan. Namun demi menjaga stabilitas, keamanan dan kenyamanan masyarakat, maka tak ada toleransi lagi terhadap petasan. Tanpa petasan, Ramadan tetap bisa semarak. Jangan mempertaruhkan nyawa hanya demi tradisi suasana semarak dengan petasan.(*)     

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img