.
Wednesday, December 11, 2024

Ratusan Juta Potensi Retribusi Olahan Sampah

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kota Malang makin serius dalam penanganan dan pengolahan sampah sebagai salah satu masalah perkotaan. Dengan pengolahan sampah khususnya yang ada di TPA Supit Urang, sudah mampu menghasilkan sebanyak 30 ton produk pupuk kompos setiap bulannya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman menyampaikan pupuk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik yang dilakukan dengan mekanisme modern di TPA Supit Urang ini menjadi salah satu potensi untuk dikomersilkan. Legal formal dari perda juga segera diselesaikan.

“Produk yang dihasilkan seperti pupuk kompos ini menjadi salah satu potensi (komersil). Per bulan kami menghasilkan sebanyak 30 ton pupuk kompos. Target Januari ini semoga sudah bisa diberlakukan (untuk dijual). Tapi karena tahun pertama, proses administrasi kami selaraskan, sebagaimana dinas pengampu ada ketentuan untuk menjual,” ungkap Rahman kepada Malang Posco Media, kemarin.

Diketahui, selama ini semua hasil pengolahan sampah berupa pupuk kompos ini memang hanya diberikan secara gratis kepada masyarakat. Jika ada masyarakat yang membutuhkan, cukup hanya mengajukan permohonan disertai dengan identitas diri. Dibagikannya secara gratis ini lantaran belum ada regulasi yang mengatur untuk melakukan kegiatan penjualan. Padahal potensi yang bisa didapatkan cukup tinggi.

Jumlah sampah di Kota Malang sendiri diketahui mencapai 600 ton hingga 700 ton per hari. Setelah dilakukan pengolahan dan kemudian masuk ke TPA Supit Urang bisa mencapai 450 ton per hari.

“Saat ini masih dibagikan secara gratis. Yang jelas dengan kerjasama Kementerian PUPR dan Pemerintah Jerman, ke depan bisa memberikan feedback positif berkat kehadiran pengolahan sampah ini nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.

Dikatakan Rahman, potensi retribusi kompos dari olahan sampah ini juga cukup lumayan. Sebab permintaan terhadap kompos ini berasal dari berbagai macam kalangan. Tidak hanya petani, namun juga kalangan pengusaha.

“Di 2023 kemarin, kompos ini kami bagikan gratis kepada banyak kalangan. Semua minta bahkan semua pelaku usaha juga minta ke kami. Potensinya ini bisa sampai ratusan juta, yang pasti banyak,” tegasnya.

Untuk kompos tersebut, rencananya akan dijual tidak sampai Rp 2.000 per kilogram. Ia yakin harganya nanti terjangkau bagi semua kalangan. “Seingat saya hanya seribu berapa gitu, sangat terjangkau dan pasti di bawah harga pasar. Kami sekarang tinggal membahas untuk sistematis penjualannya yang terus kami godog,” tandasnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img