.
Thursday, December 12, 2024

RMI NU Harus Rangkul Madin dan LPQ

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA,MALANG – Pengukuhan Pengurus Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kota Malang masa Khidmat 2022-2027 sukses diselenggarakan pada Minggu, (28/8) kemarin di Pondok Pesantren Al-Hikam Kota Malang. Prosesi pengukuhan itu dilakukan langsung oleh Rais Syuriah PCNU Kota Malang, Drs KH. Chamzawi, M.HI, dengan di saksikan jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang. Yakni KH. Isroqunnajah, M. Ag., KH. Achmad Shampthon, M. HI. Prof. Kasuwi Saiban.

Kyai Dr. Halimi Zuhdy selaku Ketua RMI-NU Kota Malang Masa Khidmah 2022-2027 berharap dengan formasi kepengurusan baru dan rata-rata masih muda, program-program yang akan dilaksanakan akan lebih menyesuaikan dengan kondisi zaman dan sesuai dengan era milenial.

“Tanpa meninggalkan marwah terbentuknya RMI-NU, yakni mengeratkan silaturahim para Kyai-Bu Nyai pengasuh pondok pesantren dan memperteguh nilai-nilai ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah di pondok pesantren, madrasah diniyah dan lembaga pendidikan Al-Quran (LPQ),” katanya.

Sementara itu KH. Isroqunnajah, Ketua PC NU Kota Malang menyampaikan, menjadi pengurus RMI-NU harus mulai merapatkan barisan dalam berdakwah dan mensyiarkan Islam ‘Ala Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) An-Nahdliyah. Karena saat ini tantangan NU  sangat besar dalam mempertahankan ajaran-ajaran yang sudah diajarkan dan diperjuangkan oleh para Muassis Nahdlatul Ulama.

“NU lahir diperjuangkan oleh para masyayikh berawal adanya kebijakan dari penguasa Arab Saudi (Mamlakah As-Sa’udiyah) yang akan meratakan makam Rasulullah SAW, maka masyayikh sepakat membentuk organisasi yang bernama Komite Hijaz, akhirnya dengan organisasi ini makam Rasulullah SAW tidak di ratakan,” cerita Gus Is.

“Apakah dengan keberhasilan agenda ini sudah selesai? tidak. Ternyata selain penghancuran makam Rasulullah SAW, ada upaya-upaya terselubung yakni, ‘penghancuran’ nilai ajaran para ulama salaf aswaja. Agar nilai-nilai perjuangan Komite Hijaz ini tetap hidup, maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama,”  sambungnya.

Diakhir kegiatan pengukuhan Pengurus RMI-NU Kota Malang dilanjutkan dengan pelatihan Konsep Merdeka Belajar Bagi pondok pesantren dan madrasah diniyah se-Kota Malang. Dengan pemateri KH. Abu Yazid Bustomi (Katib PBNU), KH.Dr.Halimi MA (Ketua RMI-NU), Kyai Drs. Muhlis (Kasi PD. Pontren) dan Kyai Zainal Arifin, M. Ag sebagai moderator.

“Pengukuhan pada periode ini Istimewa, karena pada pengurus RMI-NU dipilih secara langsung oleh pengurus harian, sehingga program kerja dan sinergi antar pengurus Insya Allah akan bisa terwujud,” sebut Gus Shampton, Ketua RMI-NU Masa Khidmat 2017-2022.

Gus Shampton menambahkan, selain mengorganisir pondok pesantrean, yang menjadi Pekerjaan Rumah (PR) besar pengurus RMI-NU Kota Malang adalah merangkul, mewadahi dan membina Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) yang selama ini belum terbina dengan baik.

“Maka mulai saat ini RMI-NU harus menjemput bola jangan sampai basis penanaman aqidah paling dasar di LPQ dan Madin tidak tersampaikan, karena aqidah inilah yang menjadi pondasi pemahaman ke-Islaman,” tutupnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img