.
Thursday, December 12, 2024

RS Hermina Dituding Tak Layani Pasien, Wadir: Kami Sudah Lakukan Pemeriksaan dan Siapkan Sarana

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Elia Widiana Putri, 26, warga Jalan Bareng Tenes Kota Malang diliputi perasaan duka setelah Wahyu Widiyanto, 63, ayahnya meninggal dunia. Ia mengaku kecewa karena ayahnya tidak ditangani oleh IGD RS Hermina Tangkuban Perahu, saat tiba di rumah sakit itu, Senin (11/3) petang. 

Dia mengakui, ayahnya memiliki riwayat penyakit stroke dan diabetes. “Ayah sempat dirawat di salah satu rumah sakit Islam di Malang. Namun, baru sehari pulang kembali merasa tidak enak badan lagi. Kemudian, petugas puskesmas di sekitar tempat tinggalnya yang memeriksa, menyarankan membawa ke rumah sakit,” terangnya.

Keluarga, kata dia, membawa Wahyu ke RS Hermina yang menjadi lokasi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis dengan naik bentor. Namun, ketika tiba di IGD RS Hermina, Wahyu hanya diperiksa di bagian mata. “Kami datang hanya ingin dicek bagaimana kondisi ayah saya yang sedang kritis,” ujarnya.

Namun, menurutnya, pihak rumah sakit mengaku tidak bisa mengeluarkan bed karena semua tempat penuh. Hal senada diungkapkan Romadhoni, anak pertama Wahyu. Ayahnya sudah diperiksa di bagian mata dan denyut nadi di tangan. Salah satu ambulans relawan yang tiba, berinisiatif merujuk Wahyu ke RSSA Malang.

Sayang dia meninggal dalam perjalanan. Dikonfirmasi perihal peristiwa ini, RS Hermina menyebut sudah melakukan pemeriksaan dan tengah menyiapkan sarana prasarananya. Ini diungkapkan Wakil Direktur RS Hermina, Yuli Ningsih, kemarin. Ia menyebut, salah satu dokter jaga IGD sudah memeriksa kondisi Wahyu.

“Kami sudah memeriksa, saturasinya 77 persen. Statement bahwa tidak ditangani itu, kurang tepat karena kami sudah menangani. Dengan kondisi, bed IGD saat itu full dan ada pasien yang duduk. Kami harus koordinasi untuk melakukan penambahan bed dari ruang rawat inap yang harus diturunkan ke IGD sesuai dengan keperluan pasien,” urainya.

“Kami juga sudah menyiapkan intern untuk tempat tidur si pasien,” terangnya. Meski rumah sakit tengah menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan, namun tidak terkomunikasikan kepada keluarga Wahyu. “Hal ini sebagai salah satu hal yang harus diperbaiki ketika berada dalam kondisi emergency seperti saat itu,” ungkapnya.

Begitu juga dengan ambulans, Yuli mengklaim pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan semua personel yang ada. “Semuanya ini mungkin terdengar seperti masalah sepele, tapi kami di rumah sakit ini, harus ada koordinasi. Kami sudah lakukan koordinasi untuk menangani pasien tersebut dan butuh waktu,” tegas dia. (ian/mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img