Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa
MALANG POSCO MEDIA- RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang kembali mengukir catatan yang fenomenal. Tak hanya urusan layanan kesehatan, RSSA Malang juga menggugah semangat nasionalisme untuk masyarakat luas.
Yakni dengan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa. Ukurannya 30 meter x 15 meter di Gedung Rehabilitasi Medik Terpadu dan Manajemen RSSA, Jumat (18/8) kemarin oleh 200 tenaga kesehatan.
Pembentangan bendera raksasa ini memecahkan rekor MURI. Yakni sebagai Bendera Merah Putih terbesar yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes)
“Oleh ketua umum kami, ini dikukuhkan sebagai rekornya dunia, tidak hanya nasional. Yang jadi istimewa karena dilakukan oleh nakes,” terang Ari Andriani, Perwakilan MURI yang datang pada kesempatan tersebut.
Menurut Ari, pembentangan bendera berukuran raksasa memang pernah ada sebelumnya. Bahkan ada sebanyak 10 kali yang berhubungan dengan pembentangan bendera raksasa.
Namun untuk di RSSA ini sangat fenomenal. Pasalnya dilakukan oleh nakes yang berhubungan erat dengan pasien. Hal ini tentu sulit dilakukan oleh rumah sakit lain karena dengan dilibatkannya banyak nakes tidak boleh sampai mengganggu pelayanan yang ada. Apalagi makin bermakna dengan kegiatan positif yang diisi dengan cara memperingati HUT Kemerdekaan RI. Ia pun memberi apresiasi. Sebab hal seperti ini belum pernah dilakukan oleh rumah sakit lain di Indonesia. Ini merupakan satu satunya.
“Ini rekor ketiga yang dicetak RSSA. Sebelumnya ada Edukasi Infeksi Scabies di lingkungan pesantren secara virtual dengan 3.450 peserta pada 16 Januari 2022. Kemudian deteksi dini kanker kulit dengan peserta terbanyak 527 peserta pada 29 November 2022. Lalu pembentangan bendera ini MURI ketiga,” sebutnya.
Direktur RSSA Malang dr Bachtiar Budianto menambahkan, pemecahan rekor dengan membentangkan bendera raksasa ini bukan untuk pamer dan sebagainya. Namun murni bertujuan untuk menggugah rasa nasionalisme bertepatan dengan momen peringatan HUT Kemerdekaan RI.
“Nakes kita lebih dari itu, tapi kita sepakat batasnya 200 nakes. Supaya ada kesempatan untuk RSSA maupun rumah sakit lain untuk memecahkan rekor lagi. Nakes kita kan ada 2.000 lebih, kalau kita memecahkan rekor lebih ya bisa, tapi intinya bukan untuk pamer tapi meningkatkan nasionalisme dan kebanggaan kita dihari kemerdekaan. Supaya semangat kemerdekaan dan nasionalisme meningkat,” tutur Bachtiar.
Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSSA Henggar Sulistiarto menyampaikan di tiap lantai gedung yang menjadi tempat pembentangan bendera, ada sedikitnya 30 nakes. Mereka harus kompak agar bendera bisa dibentangkan dengan baik. Meski hal ini bukan suatu hal yang biasa dilakukan nakes, namun dengan semangat nasionalisme pembentangan ini bisa berjalan lancar.
“Mereka ini cinta tanah air meski mereka sangat sibuk sekali. Nakes ini karena beliau konsentrasi ke pelayanan kesehatan, kita lebihkan untuk cinta ke tanah air,” sebutnya.
Untuk bendera raksasa, pihaknya bekerjasama dengan perajin asal Pakisaji. Namun demikian, pihanya tetap memantau setiap hari agar tidak ada kesalahan saat proses menjahitnya. Untuk bendera sepanjang 30 meter ini, bobotnya mencapai 450 kilogram. Proses pembuatannya memakan waktu hingga seminggu.
“Memang ini adalah momen kita meriahkan kemerdekaan sesuai surat edaran dari pemerintah mulai tanggal 1 Agustus hingga 31 Agustus harus benar-benar meriah. Oleh karena itu kita lihat di seluruh area rumah sakit kita hias dan puncaknya di hari ini dengan rekor MURI. Ini simbolisnya dan dipasang sampai akhir Agustus nanti,” beber dia.
Beberapa hari sebelumnya, RSSA Malang juga membagikan ribuan bendera berukuran normal kepada seluruh masyarakat pengguna jalan. Total 2.000 bendera yang dibagikan secara gratis untuk menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI tahun ini. (ian/van)