.
Saturday, December 14, 2024

 Sakit Diabetes, Istri Erwan Kedawung Agency Meninggal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bagi sebagian besar masyarakat, mungkin banyak mengenal agen koran yang berlokasi di daerah Kedawung, tepatnya di Jalan Letjen S. Parman. Yakni Kedawung Agency milik Erwan Supratikto yang dikelola sejak era 80-90an.

Tentu awal merintisnya tidak sekejap langsung menjadi agen koran. Sekitar tahun 1983, mengawalinya dengan loper koran sekaligus tambal ban. Berjalannya waktu, ia berhasil menjadi agen koran dan omzetnya terus meningkat sekitar tahun 90-an. Berkembang sampai menjadi agen koran terbesar di Kota Malang hingga saat ini.

Meski kebanyakan orang tahu bagaimana keuletan Erwan mengelola koran, tapi mungkin masih tak banyak yang tahu sosok dibalik kesuksesan Erwan. Adalah Tutik Haryuni, yang sejak awal setia mendampingi Erwan hingga mencapai sukses di industri koran.

Ketulusan Tutik mendukung pekerjaan suaminya pun juga dirasakan oleh sub agen dan loper yang pernah bekerjasama dengannya. Sebab Tutik tiap pagi ia mendampingi suaminya menemui sub-sub agen dan loper yang biasa mengambil koran di kiosnya. “Saya ingat dulu mesti ibu itu tiap pagi selalu bantu pak Erwan. Kalau loper lagi nunggu koran begitu, ibu biasanya belikan nasi pecel. Dari awal merintis itu saya lihat usahanya naik terus,” terang Abah Suyit salah satu agen koran yang dulu cukup lama mengambil koran dari agen Erwan.

Meski kini dirinya sudah menjadi agen sama seperti agen Erwan, namun bagi Suyit, Kedawung Agency punya tempat istimewa tersendiri baginya. “Pak Erwan bagiku tidak merasa bersaing, sudah seperti orangtuaku sendiri. Kalau saya ada salah-salah selalu diingatkan,” lanjutnya.

Berkat dukungan yang tulus itu pula, akhirnya turut mengantarkan anak-anaknya menjadi sukses. Namun sayang, sosok yang ramah, rendah hati dan tulus itu kini telah berpulang. Ia meninggal di usia 59 tahun pada Senin (13/6) karena penyakit gula darah yang beberapa hari belakangan ini dideritanya.

Bagi Parman Kacong, salah satu karyawan Kedawung Agency, sosok Tutik juga dikenal sebagai orang yang tulus dan dermawan. Ia mengaku sangat nyaman ketika bekerja selama ini. “Beliau itu ‘gak emanan’, selalu ngasih apa yang ada. Beliau juga rutin sama pak Erwan bantu anak-anak yatim. Itu rutin sampai sekarang,” ujar Kacong.

“Beliau itu juga suka guyon, suka masak dan kalau dulu ya turun bantu nemui loper. Orangnya sangat baik menurut saya,” sambungnya.

Begitu juga dengan Sumartono, salah satu agen dari Batu. Ia mengenal Tutik sebagai sosok yang tulus dan dermawan ketika menghadapi sub agen dan loper koran. “Sama orang-orang itu kalau pas datang, mesti ngasih ngasih, entah makanan, jajan atau apa saja yang ada. Saya tahun 1976 sudah kerja di koran, jadi saya tahu. Saya juga sering badminton dengan pak Erwan,” kata Sumartono, disela prosesi pemakaman di Balean Barat.

“Insya Allah orangnya bagus dan tidak eman ke orang-orang. Saya ikut pak Erwan mulai 2010an lalu, jadi sudah 12 tahunan. Ya kita sama sama doakan semoga beliau husnul khotimah,” tukas Andik Celaket salah satu loper koran menimpali.

Tutik meninggalkan dua buah hatinya. Anak pertamanya Anggun Putri Yuniaswan sukses meraih gelar dokter di Universitas Brawijaya dan kini praktik di RS Saiful Anwar dan RKZ. Sementara anaknya bungsunya Gilang Pambudi, lulusan Universitas Ma Chung, kini sukses menjalani usaha jasa renovasi dan pembangunan rumah setelah sukses menggeluti bidang kuliner. (ian/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img