.
Thursday, December 12, 2024

Sambut Imlek, Patung Dewa Ratusan Tahun Dibersihkan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Meyambut perayaan tahun baru Imlek 2575, umat Tridharma, yakni agama Konghucu, Tao dan Buddha mulai melakukan sejumlah ritual dan persiapan. Termasuk di Kota Malang, setelah menjalankan ritual Sung Sien yang dilakukan tiap 7 hari sebelum Imlek, mereka melakukan pembersihan terhadap patung dewa yang ada di Klenteng Eng An Kiong, Minggu (4/2) kemarin.

Mulai dari pemuda pemudi hingga lansia, bergotong royong bahu membahu membersihkan ratusan patung yang ada di Klenteng yang berusia dua abad tersebut. Dengan menggunakan kuas, alat poles hingga air kembang, patung Dewa Dewi yang ada di Klenteng itu jadi terlihat seperti baru.

“Mereka ini gabungan, ada yang dari Konghucu, Tao dan Buddha. Yang dari Konghucu kalau sudah selesai mencuci patung dewanya, itu langsung membantu mencuci umat Tao dan Buddha yang belum selesai mencuci. Ketiga agama ini memang guyub dan rukun,” terang Herman Subiyanto Pengawas Klenteng Eng An Kiong ketika berbincang disela pembersihan patung dewa.

Proses pencucian patung dewa ini dikatakan Herman tidak terlalu sulit jika dibandingkan zaman dahulu. Sebab saat ini sudah banyak alat cuci yang variatif seiring dengan perkembangan zaman. Dulunya, patung patung dewa ini hanya dibersihkan dengan kain bersih dan air kembang saja.

Selain itu, dulu juga ada kepercayaan tidak boleh menggunakan cairan pembersih atau obat selain air kembang.

“Sekarang tidak terlalu fanatik takhayul, boleh pakai obat untuk menghilangkan kerak itu, jadi cepat bersih. Kalau sudah dikasih obat, dibersihkan, biasanya pas disiram dengan air kembang yang rebutan,” bebernya.

“Apalagi patung patung ini sudah lama, dulu orang dari China datang bawa ke sini. Terus dari daerah lain juga ada yang bawa diletakan di sini. Jadi ini banyak yang usianya ratusan tahun, selisih sedikit dengan usia Klenteng,” sambung Herman.

Pencucian patung dewa di Klenteng ini dikatakan Herman juga untuk menghormati dewa dewa yang sedang naik ke istana langit dan melaporkan kejadian di bumi. Ritual pencucian patung dewa ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, tepatnya pada era Dinasti Han.

“Tapi saya tegaskan dewa itu sebenarnya tetap ada di sekitar kita. Jadi bukan kok dewa di dalam patung. Kalau menganggap dewa di dalam patung, kita dosa karena patung itu kan bisa kotor. Kita tidak menyembah patung, tapi menyembah dewa. Patung ini hanya simbol saja,” tegasnya.

Ketua Yayasan Klenteng Eng An Kiong Rudi Phan menambahkan, selain pencucian patung dewa, umat Tridharma juga melakukan pembersihan di ruang peribadatan atau altar untuk sembahyang mereka.

Dari yayasan, pihaknya juga telah melakukan sejumlah pembenahan dan renovasi di beberapa titik agar pelaksanaan peribadatan umat Tridharma saat Imlek nanti bisa berjalan lancar.

“Ada yang lapuk lapuk itu sudah kami ganti, kemudian kita lakukan pengecatan ulang. Lalu beberapa sisi lainnya yang perlu renovasi kita benahi juga karena memang usianya Klenteng ini sudah 200 tahun. Nanti pada 6 Februari besok itu terakhir (direnovasi), harus selesai, karena pada 8 Februari dan 9 Februari itu kami libur,” sebut Rudi.

Sebagai informasi, Imlek di Klenteng Eng An Kiong pada tahun ini hanya digelar pelaksanaan ibadah saja. Untuk perayaan Imlek seperti Wayang Potehi, atraksi Barongsai hingga Cap Go Meh ditiadakan karena berdekatan dengan pelaksanaan pemilu. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img