MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Semua orang bisa sukses berbisnis, asalkan punya mental yang tangguh dan pantang menyerah. Inilah yang senantiasa ditanamkan Kepala SDI Ahlus Sa’adah Wan Najah (Aswaja), Husni Zulkarnain, M.Pd kepada siswa-siswinya. Dia terus memotivasi anak didiknya untuk mengembangkan potensi, salah satunya entrepreneurship.
“Bagaimanapun, seorang muslim harus bisa survive dan sukses. Baik dunia dan akhirat. Anak-anak harus punya skill, jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan kewirausahaan, “ ujarnya.
Hal itu disampaikan Husni saat ditemui Malang Posco Media, Rabu (24/1) kemarin. Di sela-sela aktivitas mengajarnya, dia menjelaskan pentingnya mendidik anak-anak untuk mandiri lewat praktik jual beli.
Inilah yang menggerakkan Husni untuk menggagas Business Day sejak tahun 2012. Masing-masing kelas mendapatkan giliran untuk berjualan aneka jajanan ramah lingkungan setiap Hari Kamis.
Selain berjualan di kelas, sekolah juga menyediakan tempat khusus di lapangan sebagai lapak jualan. Khusus di Hari Kamis itulah, kantin sekolah sengaja diliburkan demi mendukung kegiatan Business Day. Kelas yang bertugas boleh juga menawarkan ke guru-guru. “Di sini mental tangguh dan jiwa kemandirian siswa diuji. Bagaimana menjajakan makanan dengan percaya diri dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Dalam program ini, anak-anak dilibatkan sejak proses pembuatan produk, penjualan, dan penghitungan laba rugi. Untuk siswa kelas bawah, seperti kelas 1 dan 2, diberikan pendampingan khusus oleh para guru dalam berjualan dan menghitung. Sedangkan siswa kelas lain diberi tanggung jawab untuk menghitung modal dan keuntungannya sendiri. “Tapi tetap dipantau oleh guru,” kata Husni.
Kemampuan siswa untuk bekerja sama juga diasah. Karena setiap anak di kelas diajak untuk berpartisipasi dalam proses jual beli. “Muslim yang sukses bukan hanya unggul dalam hal ibadah tetapi juga punya kontribusi,” begitulah Husni memotivasi siswanya.
Salah satu siswa, Aurel Najwa Edla Azalia, mengaku senang diajarkan berjualan di Program Business Day ini. “Terakhir kemarin jualan puding, senang bisa dapat untung,” ujar siswi kelas 5 ini. “Untung yang didapat juga bisa ditabung,” timpal Nadhira Azka Chandra atau Aira, yang ada di sebelahnya.
Menyenangkan sekali bertemu para entrepreneur cilik ini di sela-sela jam istirahat belajar. Mereka antusias menjawab pertanyaan sembari tersenyum kecil dan bercanda. “Senang sekali, karena sudah sejak kelas 1 diajarkan jual beli. Sekarang sudah bisa hitung sendiri modal dan untungnya sendiri,” ucap Muhammad Nabil Khozinul Asror, yang juga siswa kelas 5. (mg1/imm)
