MALANG POSCO MEDIA- Sekali dayung, dua pulau terlampaui. Prinsip ini kami terapkan dalam program baru tim digital Malang Posco Media.
Ya, sekali jalan liputan, dua produk kami dapatkan. Ide awalnya merekam hal-hal menarik di Malang Raya dalam liputan khusus videografi.
Saya Buari, Manajer Digital Malang Posco Media terinspirasi dari rapat bersama Komisaris Utama Malang Posco Media, Pak Purwanto di Rumah Kita, sebutan untuk kantor Malang Posco Media. Bahwa tim digital perlu membuat video di YouTube yang bisa bertahan lama.
Maksudnya, tema video yang kami tayangnya bisa relevan dalam jangka waktu yang lama. Tidak seperti video kejadian kriminal, kecelakaan atau video latihan Arema, yang masa edarnya tak bisa lama. Maka, munculnya ide yang dibahas tim digital di sebuah warung, Sego Tempong by Cak Uut.
Saya menyampaikan ide tersebut, lengkap dengan contohnya. Saluran yang kami gunakan untuk mempublikasikan hasil videografi ini adalah YouTube, Instagram dan Tiktok. Tim liputan saya pimpin langsung, turun ke lapangan bersama wartawan senior, Soeparijono.
Ada Dana, Alwi, Fitri, Ajeng dan Handi yang bergabung dalam tim videografi. Selain untuk kebutuhan videografi, saya berpikir untuk bisa menjadikannya konten ekoran edisi Minggu. Kebetulan, saya juga sebagai penanggung jawab ekoran Malang Posco Media edisi khusus Minggu.
Maka, jadilah sekali jalan liputan, dapat dua konten sekaligus. Satu untuk videografi, satu lagi untuk ekoran. Alhamdulillah, tim videografi ini sudah jalan empat kali liputan. Pertama di pasar Comboran, berikutnya Alun Alun Tugu, lalu Pasar Splendid dan Kampung Warna Warni.
Semuanya berjalan lancar? Tentu tidak. Kami yang belum terbiasa mengerjakan model liputan seperti ini, butuh penyesuaian. Mulai perlengkapan yang belum memadai, harus kami siasati. Pembagian tugas di lapangan dengan SDM yang ada, harus kami maksimalkan.
Proses video editing dan pengerjaan berita harus berlomba dengan deadline, serta tugas harian lainnya. Bagi kami, itu semua adalah proses pembelajaran, agar bisa lebih profesional. Apalagi, kami punya mimpi, untuk memiliki production house yang siap melayani ‘proyek’ liputan khusus.
Secara hasil, bagi saya pribadi sudah lumayan bagus untuk sebuah tim pemula. Meski saya menyadari betul, kualitas liputan videografi Malang Posco Media ini perlu terus ditingkatkan. Tentu dengan tema-tema yang lebih menarik, unik, serta mengundang penonton dan iklan.
Meski perlu digarisbawahi, kami tidak memproduksi konten videografi yang untuk viral-viralan. Kami memproduksi video sebagai sebuah karya jurnalistik. Apalagi dengan satu misi, kami ingin merekam satu per satu, objek menarik di Malang Raya ini sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Sudut pandang yang menikmati hasil karya videografi Malang Posco Media ini bisa saja berbeda. Namun kami berkeyakinan, pada saatnya mereka membutuhkan ‘dokumentasi’ yang kami lakukan ini. Apalagi konsep liputannya untuk bisa bertahan dalam jangka waktu lama.
Saya teringat dengan kenyataan produksi film yang sering diikutkan dalam lomba-lomba perfilman, sebenarnya digarap dengan bagus, namun kadang tak banyak diminati pasar. Sementara liputan videografi kami, ya dikerjakan dengan baik dan berharap hasilnya juga baik, banyak like.
Apalagi penyajiannya lengkap, bisa dinikmati melalui videonya di YouTube atau Instagram, bisa membaca beritanya di ekoran atau melalui online Malangposcomedia.id. Rasanya, konsep liputan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh Malang Posco Media.
Empat kali liputan sudah kami lalui di wilayah Kota Malang, rencana bakal dilanjutkan untuk tema-tema menarik di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Untuk kritik dan saran, atau ide liputan khusus videografi ini bisa disampaikan melalui WhatsApp 0822 5773 1000. Terimakasih. (bua/van)