MALANG POSCO MEDIA- Punya potensi kekuatan politik, mantan Wali Kota Malang Sutiaji dan mantan Wawali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko masih santai. Mereka terkesan belum pasang kuda-kuda.
Sutiaji contohnya saat dimintai komentarnya jelang Pilkada belum menguraikan langkah politiknya. “Santai dulu,” ucapnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ia tidak menjelaskan lebih banyak dan menungkapkan bahwa kemungkinan-kemungkinan kedepan masih sangat dinamis. Sutiaji juga belum mau menanggapi sikap mantan pasangannya wawali Sofyan Edi Jarwoko yang diusung sebagai Calon Wali Kota Malang oleh Partai Golkar.
Sementara itu Sofyan Edi Jarwoko belum memberi tanggapan apapun soal pencalonan dirinya sebagai Wali Kota Malang dalam Pilwali Kota Malang 2024 ini.
Ia tak merespons usaha konfirmasi Malang Posco Media, kemarin. Baik melalui pesan WhatsApp (WA) maupun telepon. Sebelumnya DPD Partai Golkar Kota Malang pasca rakorda Kota Malang memutuskan Sofyan Edi Jarwoko sebagai figure yang diusung menjadi calon Wali Kota Malang.
Untuk diketahui, Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko masih punya kekuatan politik. Sebab dua figur ini pernah menjadi wali kota dan wawali Kota Malang diperiode sebelumnya. Bahkan mereka bukan pendatang baru di dunia politik.
Sementara itu menurut aturan pencalonan atau pengusung calon wali kota, sebuah parpol harus paling tidak memiliki sembilan kursi pada hasil Pileg 2024. Golkar tidak berhasil mendapat minimal sembilan kursi, hanya mendapat enam kursi. Artinya Golkar harus berkoalisi.
Di sisi lain, analis Politik Kota Malang Dr Nuruddin Hady menjelaskan tokoh- tokoh Kota Malang yang akan masuk bursa Pilwali Kota Malang 2024 ini, jelas akan diwarnai calon petahana atau mantan wali kota dan wakil wali kota Malang sebelumnya.
“Yang jelas Pak Sutiaji dan Pak Sofyan Edi sangat berpeluang maju kembali. Tapi apakah mereka berdua akan berpasangan lagi itu yang masih sangat dinamis,” tegas Nuruddin kepada Malang Posco Media.
Menurut dia, kedua figur ini sangat dimungkinkan untuk berkoalisi kembali. Dikarenakan Demokrat dan Golkar jika ditarik pada koalisi besar dipusat keduanya berkoalisi dalam kontestasi Pilpres.
Untuk diketahui, Sofyan Edi merupakan Ketua Golkar Kota Malang. Sedangkan Sutiaji berada di bawah bendera Partai Demokrat.
Artinya, kata Nuruddin sangat dimungkinkan kedua parpol ini di daerah, khususnya Kota Malang, juga akan kembali berkoalisi.
“Nah tinggal siapa nanti calonnya yang akan diusung. Memang keduanya bisa saja kembali berpasangan tapi dilihat seperti apa. Pak Sutiaji kan sebelumnya pernah bilang tidak mau maju lagi, tapi siapa yang tahu ke depannya,” papar Nuruddin.
Selain petahana, Nuruddin memandang Pilwali Kota Malang juga akan diwarnai dengan pendatang baru. Tokoh-tokoh politik lain yang berpotensi dari parpol-parpol lain juga. PDI Perjuangan yang saat ini masih belum memunculkan tokoh juga tidak boleh dikesampingkan.
PDI Perjuangan, kata Nuruddin memiliki mesin politik yang kuat. Hanya nantinya tergantung figur yang akan diusung. Dan pertimbangan koalisi pun masih terbuka.
“Intinya memang masih sangat dinamis. Yang jelas ada juga tokoh-tokoh independen muncul. Petahana ini juga pasti sangat bisa maju lagi. Dan peluang atau elektabilitasnya masih sama-sama kuat,” pungkas Nuruddin. (ica/van)