.
Saturday, December 14, 2024

Tahun Baru, Apanya yang Baru?

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Setiap pergantian tahun tak jarang orang merayakan dengan suka cita. Dalam menyambut pergantian tahun dalam kalender Islam (Hijriyah) maupun Masehi, tak sedikit orang membuat beragam pengharapan atau resolusi. Seperti dalam pergantian tahun baru 1445 Hijriyah yang jatuh pada, Rabu 19 Juli 2023 kemarin. Banyak orang menyambut tahun baru Hijriyah dengan spirit dan semangat baru. Saat pergantian tahun, apa sejatinya yang baru?

          Di saat banyak orang membuat sejumlah pengharapan dan target-target baru, namun, tak sedikit pula orang yang hanya melu miline banyu (ikut seperti aliran air). Mana yang lebih baik, membuat resolusi atau membiarkan tahun berganti mengalir apa adanya. Membiarkan tahun baru berlalu hanya dengan rekreasi dan bersenang-senang mengisi liburan karena tanggalnya merah.

          Setiap pribadi tentu punya karakter dan sifat masing-masing. Orang yang membuat resolusi bisa berarti mereka menancapkan pengharapan. Namun bukan berarti mereka yang tak membuat resolusi itu padam harapan. Ini hanya soal ekspresi saja dalam memasuki warsa yang baru. Bagi orang yang berprinsip melu miline banyu tak penting membuat resolusi. Tak penting membuat daftar catatan panjang apa yang akan dilakukan dalam menapaki tahun yang baru.

Introspeksi

          Cara memperingati tahun baru Hijriyah bervariasi dari budaya ke budaya dalam dunia Muslim. Beberapa komunitas mungkin merayakannya dengan acara-acara keagamaan atau pertemuan keluarga, sementara yang lain mungkin merayakannya secara lebih sederhana dengan doa dan refleksi pribadi. Peringatan tahun baru Hijriyah terletak pada makna religius, historis, dan spiritual, serta kesempatan untuk memulai kembali dan meningkatkan kualitas kehidupan.

          Memperingati tahun baru Hijriyah atau tahun baru Islam memiliki beberapa makna yang signifikan bagi umat Muslim. Tahun baru Hijriyah menandai peristiwa migrasi Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah, yang dikenal sebagai “Hijrah.” Peristiwa ini merupakan titik balik penting dalam sejarah Islam karena menandai awal dari era Islam sebagai sebuah masyarakat yang berkembang di Madinah.

          Ketika tahun baru Hijriyah tiba, ini menandai awal tahun baru dalam kalender Islam dan dihitung berdasarkan peristiwa bersejarah Hijrah Nabi Muhammad SAW. Banyak umat Islam menyambut peristiwa ini dengan ibadah, refleksi, dan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dalam rangka mencapai ketaqwaan kepada Allah dan mencapai tujuan-tujuan kebaikan di tahun yang baru.

          Peristiwa Hijrah memiliki implikasi penting pada organisasi sosial, politik, dan religius umat Muslim, sehingga peringatan tahun baru Hijriyah menjadi pengingat akan sejarah dan pondasi agama Islam. Peringatan tahun baru Hijriyah juga memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Melalui doa, dzikir, dan amalan-amalan kebaikan selama perayaan ini, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat iman serta ketaqwaan mereka.

          Tahun baru Hijriyah juga mengingatkan umat Muslim akan sifat sementara dan keterbatasan hidup manusia di dunia ini. Peningkatan umur selama setahun adalah anugerah dari Allah, dan peringatan ini mendorong umat Muslim untuk lebih menghargai waktu yang dimiliki dan menggunakan waktu dengan lebih produktif. Tahun baru Hijriyah adalah saat yang baik untuk memulai kembali dan meningkatkan komitmen dalam beragama.

Resolusi

          Resolusi sejatinya adalah sebuah pengharapan baru yang lebih baik. Resolusi itu hope. Harapan akan sesuatu yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya resolusi berupa daftar beragam rencana tentang sesuatu yang baik-baik saja. Tak ada orang membuat resolusi agar di tahun yang baru berharap terkena wabah, tertimpa bencana, atau bertemu duka.

          Manusia memang makhluk yang lemah dan hanya bisa berencana. Tuhanlah yang Maha Kuasa. Ini perlu dipahami bagi banyak orang yang terlalu berambisi dengan resolusi yang dibuatnya. Tak jarang ada resolusi yang utopia hingga tak mungkin terlaksana. Kalau resolusi seperti itu ujung-ujungnya hanya akan bikin kecewa. Perlu disadari bahwa hidup ini tak semuanya selalu berjalan mulus dan baik-baik saja sesuai rencana. Hidup ini warna-warni. Ada suka, ada duka. Baik-buruknya Tuhan yang menentukan.

          Menapaki tahun baru Hijriyah 1445 H, bagi yang membuat resolusi atau tidak tetap perlu memperhatikan perkembangan terkini yang bakal terjadi. Yang jelas, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah lanskap kehidupan manusia. Ketergantungan banyak orang pada teknologi menjadikan kehidupan masa depan perlu proses adaptasi dan penyesuaian zaman.

          Melalui media sosial menjadi platform yang efektif untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan terkait tahun baru Hijriyah. Media sosial dapat membantu membangun kesadaran tentang tahun baru Hijriyah di kalangan umat Islam di seluruh dunia. Informasi tentang arti dan makna perayaan ini dapat disebarluaskan secara luas melalui berbagai platform media sosial, sehingga lebih banyak orang dapat memahami dan merayakannya.

          Pada momen tahun baru Hijriyah, konten-konten positif dan mendalam berkaitan dengan agama dan spiritualitas lebih banyak muncul di media sosial. Dengan melihat dan berinteraksi dengan konten semacam ini, umat Muslim dapat meningkatkan rasa spiritualitas mereka dan merenungkan pesan-pesan berharga. Munculnya aneka narasi positif tentang perayaan tahun baru Hijriyah bisa menjadi sarana dakwa agama yang positif.

          Tahun baru menandai awal suatu siklus, yang merupakan waktu alami untuk merenung tentang perjalanan selama setahun sebelumnya. Dengan membuat resolusi, kita diberi kesempatan untuk mengevaluasi pencapaian dan kegagalan serta menilai apa yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan. Ini merupakan momentum yang positif bagi umat Muslim untuk merencanakan tujuan-tujuan kebaikan dan memulai langkah-langkah baru dalam meningkatkan kualitas hidup secara spiritual.

          Seperti pergantian tahun baru pada umumnya, tahun baru Hijriyah juga memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk merenungkan perbuatan dan prestasi mereka selama setahun sebelumnya. Ini adalah momen yang baik untuk introspeksi dan bertaubat atas kesalahan serta berkomitmen untuk menjadi lebih baik dalam beribadah dan berperilaku selama tahun baru yang akan datang.

          Penting untuk diingat bahwa menyambut tahun baru Hijriyah bukan semata-mata tentang perayaan. Merayakan tahun baru bukanlah dengan berlomba mengunggah aneka konten di media sosial saat merayakannya. Idealnya tahun baru menjadi momentum untuk introspeksi, pertumbuhan spiritual, dan komitmen untuk menjadi lebih baik.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img