MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tahun 2022 kemarin menjadi bukti kebangkitan pariwisata di Kota Malang pascapandemi Covid-19. Betapa tidak, sepanjang 2022 Pemerintah Kota Malang mencatat sedikitnya tujuh juta kunjungan wisatawan ke Kota Malang. Angka itu melebihi target yang diperkirakan sebelumnya yakni sebesar enam juta kunjungan selama satu tahun.
Melihat hal tersebut, Pemkot Malang melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang pun memproyeksi pada tahun 2023 ini jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat. Sehingga tahun ini menjadi tahun kunjungan wisata ke Kota Malang.
“Proyeksi 2023 saya optimis dengan terus kita berkolaborasi, sarpras terus kita tingkatkan, tentunya akan berdampak terhadap kunjungan wisata. Apalagi di 2023 banyak event besar yang akan dilakukan di Kota Malang. Yang pasti saya optimis ada peningkatan, target diatas tujuh juta,” terang Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi kepada Malang Posco Media.
Meski tidak spesifik disebutkan berapa targetnya, kenaikan jumlah kunjungan wisata ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya makin meningkatnya kegiatan luar ruang tanpa khawatir Covid-19 karena pemerintah telah mencabut PPKM. Kemudian juga kembali normalnya kegiatan dan aktifitas dinas dari pemerintahan.
“Pertimbangannya juga karena banyak event dan perhotelan di Malang makin banyak yang menginap. Sehingga kementerian-kementerian itu akan lebih banyak mengadakan kegiatan di Malang, terutama Kemenparekraf. Karena kami sudah menjalin hubungan dan disampaikan akan banyak melakukan kegiatan,” bebernya.
Hal itu dibuktikan dengan cukup tingginya okupansi hotel selama 2022 kemarin. Berkisar 70 persen hingga 80 persen. Ketika ‘high season’ tentu bakal lebih banyak lagi.
“Apalagi Malang ini sebagai penyangga proyek prioritas wisata TNBTS. Kita harap, mereka yang mau ke Bromo Tengger Semeru, ada tetap dari sebagian waktunya untuk menghabiskan tinggal atau menginap di Malang. Karena sarana prasarana di Malang juga masih lebih baik dari sekitar Malang lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, Baihaqi mengatakan pihaknya juga memang mengoptimalkan peluang event-event berskala besar yang mendatangkan wisatawan. Misalnya seperti event-event olahraga, baik tingkat nasional maupun internasional.
“Memang sengaja saya yakinkan agar bisa dibawa ke Malang. Contoh, nanti akhir Februari ada IBL (Indonesian Basketball League). Itu ada 16 tim yang datang ke Kota Malang. Tentu tidak hanya para pemainnya, tentu dengan timnya dan pendukungnya akan datang ke Kota Malang kurang lebih enam sampai tujuh hari,” sebutnya.
“Berikutnya 8-12 Februari itu ada Proliga. Itu ada 14 tim. Itu kurang lebih satu Minggu pelaksanaannya di Kota Malang,” sambung Baihaqi.
Kunjungan wisata itu juga belum termasuk daya tarik dari wisata tematik yang ada di Kota Malang. Mulai dari wisata budaya, wisata kreatif hingga wisata heritage kini juga terus dikembangkan di Kota Malang. Beberapa diantaranya bahkan kerap kali ‘viral’ di media.
“Terlebih event-event di 2023 itu kami upayakan akan lebih besar lagi terutama di destinasi wisata Kayutangan,” tandasnya. (ian/aim)