.
Sunday, December 15, 2024

Tekan Angka Stunting, Instalasi Gizi RSSA Malang Beri Edukasi Warga Ciptomulyo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tekan angka stunting di Kota Malang, Instalasi Gizi RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang, menggelar program sosialisasi. Dengan mengusung tema “Cegah Stunting dan Malnutrisi Sejak Dini”, belasan ibu dan anak di Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun antusias mengikuti kegiatan, Kamis (7/7) pagi.

Agenda ini digelar di aula kantor Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun, yang diikuti oleh ibu beserta anak yang tersebar dari lima RW yang di wilayah tersebut. Dalam agenda ini, selain mengenalkan apa itu stunting dan metode pencegahannya, juga diberikan edukasi untuk membuat variasi menu makanan lezat bergizi untuk buah hati.

“Jadi intinya itu kami menenkankan, apa poin yang menyebabkan stunting dan malnutrisi. Apakah sakit, apakah tidak mau makan, apakah makanannya tidak bergizi atau daya beli makanan yang tidak mampu. Ini yang kami ulas dan bahas dalam sosialisasi kali ini,” terang direktur RSSA Malang Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KIC., KAP.

Ia juga menyebutkan, bahwa dalam hal ini pencegahan stunting dilakukan untuk menjaga generasi bangsa agar tidak lemah. Karena akibat terjadinya stunting pada anak, bisa membuat generasi masa depan ini menjadi lemah dan tidak bisa aktif memajuka negara.

“Jadi anak yang mengidap stunting itu perkembangan otaknya lambat, perkembangan organnya lambat, tubuh menjadi lemah dan pengeluaran negara besar untuk menangani hal tersebut,” tandasnya.

Menurut Dokter Kohar, cara mencegah stunting adalah soal gizi yang dikonsumsi. Seperti minum ASI oleh bayi hingga umur dua tahun, asupan makanan yang mengandung gizi seimbang bagi anak.

Direktur RSSA Malang Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An., KIC., KAP. Saat memberikan materi pencegahan stunting di aula Kelurahan Ciptomulyo Kecamatan Sukun, Kamis (7/7) pagi. (MPM – M. REXY QOLBI A)

Sementara itu, Wakil Ketua Komis E DPRD Provinsi Jawa Timur Hikmah Bafaqih mengatakan, stunting terkadang terjadi bukan soal kemiskinan. Tetapi karena ketidakmampuan dalam pemenuhan gizi seimbang untuk anak.

“Untuk Kota Malang sendiri memang angkanya kecil, tetapi bukan berarti kita diamkan. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Untuk saling memperhatikan asupan gizi bagi ibu maupun anak. Agar stunting ini bisa dicegah, dan tidak sampai terjadi pada generasi penerus kita,” jelasnya.

Di sisi lain, peserta kegiatan tersebut Nur Fatimah, 39, mengatakan untuk tips mencegah stunting ini bisa membuat variasi makanan untuk anak. Dengan begitu, anak tidak mudah bosan dan selalu mau makan.

“Ini untuk menjaga agar gizi anak tetap terpenuhi. Jadi sebagai orangtua memang harus pintar-pintar membuat variasi menu makanan, agar anak tidak bosan,” tandasnya. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img