NEW MALANG POS, MALANG-Tragis! Itulah nasib yang dialami Satuki, 37, Rabu (16/2) lalu. Warga Dusun Sumberbutuh Desa Balearjo Kecamatan Pagelaran ini, meregang nyawa setelah mengalami kecelakaan kerja di pabrik kerupuk tempatnya bekerja di Desa Sukonolo Kecamatan Bululawang. Tubuhnya tercebur ke dalam wajan yang berisi minyak goreng mendidih.
Korban meninggal dunia akibat luka bakar serius di tubuhnya. Terutama di bagian kepala serta wajahnya. Satuki menghembuskan nafas terakhirnya ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Kejadiannya sekitar pukul 12.00. Saat itu saya di dalam rumah mendengar suara minta tolong. Kemudian saya berlari ke dalam pabrik ternyata ada kejadian itu,” ujar Solikah, 50, warga sekitar.
Pabrik kerupuk itu diketahui milik pasangan suami istri, yakni Sulam dan Mariani. Saat kejadian Mariani berada di lokasi, bahkan ia yang menolong korban bersama pekerja lainnya. Tangan Mariani juga sempat terkena minyak goreng panas saat menolong korban. “Saya sampai tidak tega melihat kondisi korban saat itu,” katanya.
“Sebelum kejadian korban ini katanya sempat mengeluh pusing dan badannya kurang enak. Sempat diminta teman kerjanya istirahat dulu, namunkorban tidak mau hingga akhirnya kejadian tercebur ke dalam wajan berisi minyak goreng panas,” jelasnya.
Kapolsek Bululawang AKP Ainun Djariah mengatakan, siang itu korban bersama dengan rekannnya yakni Shohib dan Arif bekerja seperti biasanya. Korban sempat mengeluh sedang sakit, namun tetap saja bekerja. Ia menggoreng kerupuk dengan wajan besar yang ditaruh di atas tungku.
Ketika sedang menggoreng kerupuk, tiba-tiba korban terhuyung lalu tubuhnya tercebur ke dalam wajan berisi minyak mendidih. Rekan kerjanya yang mengetahui lantas menolong, kemudian melarikannya ke rumah sakit.
Saat itu kondisi wajah dan kepala korban sudah melepuh dan tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Sampai RS Wava Husada Kepanjen, oleh tim medis korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
“Ayah serta istri korban mengatakan kalau korban merasa kurang enak badan sejak beberapa hari sebelum kejadian. Keluarganya sudah menerima kejadian itu sebagai musibah,” papar mantan Kapolsek Ngajum ini.
Sementara itu, pasca kejadian pabrik kerupuk tutup sementara. Pemiliknya sedang tidak ada rumah. New Malang Pos yang datang ke lokasi ditemui keluarga pemilik pabrik kerupuk, namun mereka tidak berkenan memberikan keterangan.(tyo/agp)