MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pengoperasian pengolahan sampah dengan sanitary landfill di TPA Supit Urang Kota Malang mendapat apresiasi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan apresiasinya melihat pengolahan sampah di TPA Supit Urang berjalan baik, Kamis (13/10) kemarin.
Pengembangan TPA Supit Urang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dengan Pemerintah Jerman dalam Program Emission Reduction in Cities (ERiC) in Malang Municipality.
Pengembangan sistem sanitary landfill TPA Supit Urang dikerjakan sejak 27 Juli 2018 telah selesai 30 November 2020 dengan anggaran Rp 230 miliar dalam bentuk kontrak tahun jamak (multi years contract) 2018-2020.
“Saya kira Kota Malang sudah satu step (satu langkah, red) ke depan. Disini pengolahan sampah sudah dipilah-pilah antara organik dan anorganik. Lalu dipisah lagi mana yang masih bisa diolah dan tidak,” tegas Basuki didampingi Wali Kota Malang Sutiaji, saat meninjau TPA Supit Urang, kemarin.
Ia menambahkan pengolahan sampah residu juga menjadi sorotan. Pengolahan sampah residu yang terintegrasi bisa memperpanjang umur TPA. Pengolahan sampah kota yang terintegrasi seperti yang dioperasikan di TPA Supit Urang perlu kembali ditingkatkan. Seperti menggunakan inovasi teknologi untuk bisa mengurangi polusi udara akibat pengelolaan sampah di dalamnya.
“Sudah cukup terintegrated. Walaupun tidak pakai generator incinerator biar tidak ada polusinya. Tapi sudah bagus, sistem manajemennya karena investasinya ini juga tidak murah,” tegas Basuki.
TPA yang dioperasikan dengan sistem sanitary landfill akan meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara sehingga lebih ramah lingkungan.
Sementara itu Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan kedatangan Menteri PUPR Basuki dijelaskannya untuk melihat perkembangan pengoperasian TPA Supit Urang. Terutama usai diberikan bantuan langsung dari KemenPUPR. Sutiaji optimis apa yang sudah dikerjakan di TPA Supit Urang telah sesuai seperti yang diharapkan KemenPUPR.
“Setelah diresmikan dimanfaatkan atau tidak. Dan tadi dikatakan sudah diakomodir dan dioperasionalkan dengan baik,” jelas Sutiaji menanggapi kunjungan Menteri PUPR ke TPA Supit Urang.
Meski begitu Sutiaji menjelaskan pengoperasian TPA Supit Urang akan lebih maksimal jika ditambah lagi perangkat dan tenaga di dalamnya. Hal ini dikatakan membutuhkan banyak biaya.
Untuk itulah, Pemkot Malang juga mengupayakan dengan APBD memaksimalkan perangkat yang ada. Sembari menganggarkan secara bertahap apa-apa saja fasilitas yang perlu ditambah dan ditingkatkan.
“Tetap komitmen kami untuk mengelola sampah lebih baik. Saat ini pengolahan 3R nya masih di 4 titik dari 7 titik yang bisa dikembangkan. Dan yang perlu dipikirkan lagi nanti perangkat untuk kompostingnya juga. Dari hulu ke hilir diberdayakan,” pungkas Sutiaji. (ica/aim)