spot_img
Sunday, April 28, 2024
spot_img

Truk Bawa Beban Berat Tewaskan Ibu dan Anak

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Nahas menimpa Anik Anjarwati, 50, dan anak kandungnya, Sherly Melilisa Luwono, 28, keduanya warga Jalan Nakula Dalam, Kota Malang. Keduanya tewas setelah menjadi korban kecelakaan di Desa Gondowangi, Kecamatan Wagir, Rabu (13/7) malam. Motor yang mereka kendarai, ringsek karena tergencet bodi truk.

Kanit Laka Lantas Polres Malang, Iptu Sunarko Rusbiyanto mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengamankan motor serta truk yang terlibat kecelakaan. Namun dia menegaskan, kecelakaan terjadi akibat truk yang tidak kuat naik di tanjakan jurang Wiloso, Desa Gondowangi, Wagir.

“Diduga pengemudi tidak mampu menguasai kemudinya hingga membuat truk mundur,” terangnya kepada Malang Posco Media, kemarin. Informasi yang dihimpun, berawal dari truk, N 9956 UE yang dikemudikan Tri Wahyono, 35, warga Desa Sedayu, Kecamatan Turen, tiba – tiba mundur karena tidak kuat menanjak di jalan tanjakan jurang yang menikung.

Kebetulan, di belakang truk, ibu dan anak melaju searah mengendarai sepeda motor Beat, N 5943 GF. Bruak! Sherly yang menyetir motor tak sempat menghindar. Mereka pun tertabrak truk yang berjalan mundur tak terkendali. Kedua korban terpental dan terhimpit di bawah kolong truk. Anik dan Sherly tewas seketika akibat luka serius di kepala.

Sedangkan motor yang mereka kendarai tergencet bodi truk. “Truk itu membawa bahan bangunan yakni batako melaju dari Timur ke Barat,” lanjut Narko, sapaan akrab perwira Polri ini. Warga sekitar dan pengguna jalan yang mengetahui peristiwa ini, spontan menghubungi polisi dan tim PMI Kabupaten Malang.

Kepala Desa Gondowangi, Danis Setyabudi Nugroho menyayangkan musibah yang terjadi itu. Dia memaparkan, jalur yang dilintasi truk bermuatan batako tersebut merupakan jalur kerja atau area industri. Di mana sehari – hari kendaraan yang melintas kerap lalai hingga membawa beban berlebih.

“Selain itu, pengendara kendaraan di area industri alternatif itu juga kerap kali ugal-ugalan. Salah satu faktor yang memengaruhi yakni mereka yang kejar target muatan hingga berburu waktu,” katanya. Dia mengimbau agar masyarakat memahami kondisi tersebut. Serta tidak tergesa-gesa dalam berkendara. (tyo/mar)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img