MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC serius ingin ber-homebase di Blitar untuk musim 2024/2025 mendatang. Setidaknya, di putaran pertama Tim Singo Edan menargetkan bisa menggunakan Stadion Soepriadi di Kota Blitar. Hal ini pun sudah dipersiapkan dengan asesmen mandiri yang dilakukan manajemen sebagai langkah awal Arema FC.
Asesmen dilakukan Arema FC, untuk kemudian dilaporkan kepada PSSI dan operator kompetisi. Keinginan tersebut karena Arema FC mau bermarkas atau bertanding di wilayah yang tidak jauh dari homebase-nya, yakni Malang.
“Ini terkait rencana Arema bisa bertanding di daerah yang tidak jauh dari homebase (Malang). Intinya itu, mengapa kami serius memilih Blitar, selain di sana juga sudah pernah diverifkasi Liga dan Mabes Polri,” beber Manajer Operasional Arema FC Sudarmaji.
Dalam plan Arema FC, setidaknya mereka mau berkandang 6-7 laga. Artinya, laga itu berlangsung di putaran pertama. Alasannya, Tim Singo Edan tentu berharap bisa kembali bermain di Malang, tepatnya di Stadion Kanjuruhan.
“Rencananya antara 6-7 home di sana, karena kami juga terus berkoordinasi dengan Pemkab Malang dan PT Waskita yang membangun (renovasi) Stadion Kanjuruhan. Infonya, sekarang progres sudah 48 persen,” jelas dia.
Oleh sebab itu, Arema FC pun terus berkordinasi dengan Pemkab Malang. “Kami butuh informasi dari Pemkab. Ini bisa digunakan kapan, Desember apa November, karena terkait jadwal,” tambahnya
Manajemen Singo Edan berharap, di putaran kedua atau di home kedelapan, Stadion Kanjuruhan sudah bisa gunakan. Namun untuk saat ini, Arema FC akan intensif untuk berkomunikasi dengan Pemkot Blitar, juga dan juga kepolisian terkait pengamanan.
“Kami juga akan kembali lagi ke Blitar diskusi lagi dengan kepolisian bicara draft Renpam (rencana pengamanan),” tutur Sudarmaji.
Selain itu, bila terwujud di Blitar, Arema FC berharap hisa bermain pada sore hari. Hal ini berkaitan dengan jarak dan keamanan bagi suporter.
“Ada salah satu yang akan diusulkan oleh Arema. Harapannya nanti ketika tanding di Blitar, kalau bisa main sore hari. Ini menyangkut jarak suporter ke stadion yang jauh. Ini berkaitan dengan paska tanding, keselamatan suporter,” pungkasnya. (ley/jon)
