MALANG POSCO MEDIA – Pesona kayutangan nggak bakal ada habisnya. Wisata heritage yang mulai menemukan geliat dan bentuknya ini, pelan tapi pasti masih membutuhkan sentuhan-sentuhan kreativitas agar makin kuat nuansa seni dan budayanya. Tak sama dengan Malioboro Yogyakarta, namun Kayutangan Heritage bisa menjadi kawasan wisata idola di masa depan.
Syaratnya Kayutangan Heritage harus dikelola secara khusus oleh lembaga khusus. Seperti juga kawasan khusus, maka pengelolaannya butuh khusus. Namun tak melupakan dan mengabaikan unsur lokal yang sudah menjadi bagian dari kawasan Kayutangan Heritage. Usulan DPRD Kota Malang agar ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) khusus Kayutangan Heritage layak dipertimbangkan oleh Pj Walikota Malang.
Harapannya, dengan adanya UPT Khusus, maka pengelolaan Kayutangan Heritage makin maksimal. Baik itu terkait dengan sarana dan prasarana, juga event-event yang harus dilakukan di kawasan yang bisa menarik wisatawan datang ke Kota Malang. Khususnya di koridor Kayutangan. Sementara Pokdarwis tetap mengelola wisata kampungnya.
Harus diakui, kalau akhir pekan, kawasan Kayutangan Heritage selalu ramai. Hiburan musik dari musisi-musisi di Malang juga menyemarakkan beberapa titik. Masyarakat pun bisa memilih, menikmati musik yang disukai. Namun suasananya masih terlihat belum rapi. Suasana nyamannya belum dapat. Kalau ramainya sudah sangat ramai.
Salah satu yang perlu penataan segera adalah parkir di kawasan Heritage Kayutangan. Ini yang perlu dipertimbangkan serius. Butuh lokasi parkir khusus bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Kayutangan. Sehingga tak ada lagi parkir di pinggir jalan. Dan kalau perlu kalau akhir pekan, kawasan itu tak dilalui semua kendaraan. Sehingga masyarakat dan wisatawan yang menikmati kawasan ini bisa nyaman tanpa terganggu kendaraan.
Setelah persoalan parkir tuntas, maka yang perlu dipertimbangkan juga pengelolaan event-event di kayutangan. Sehingga siapapun yang ingin memberikan hiburan terdata dengan baik. Kalau tidak, maka siapa pun akan menjadikan kawasan itu untuk mencari uang. Termasuk para pengamen. Bila kondisi ini tak diatur dengan baik, kondisi ini bisa membikin tidak nyaman.
Menata, merapikan dan menyempurnakan wisata Kayutangan Heritage memang butuh waktu. Paling tidak, lima tahun ke depan. Karena itu, ini tantangan bagi Walikota Malang ke depan untuk menyulap Kayutangan Heritage menjadi tujuan wisata ikonik di Kota Malang. Butuh Walikota yang punya visi-misi Malang makin Mbois Ilakes.(*)