Revitalisasi Drainase Rp 32 Miliar
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat turun langsung meninjau lokasi yang akan dibangun proyek drainase di Jalan Soekarno Hatta (Soehat), Rabu (12/3) kemarin. Didampingi Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohitin serta jajaran perangkat daerah terkait, Wahyu menyusuri jaringan saluran air dan pepohonan di sepanjang jalan tersebut.
Usai peninjauan, Wahyu memastikan bahwa proyek yang didukung oleh Pemprov Jawa Timur Rp 32 miliar ini akan seminimal mungkin berdampak pada pepohonan di kawasan tersebut. Hal ini menyusul adanya data yang menyebut sebanyak 147 pohon akan ditebang akibat proyek tersebut.
“Saya dan Mas Ali juga terkaget-kaget saat membaca akan ada penebangan 147 pohon. Karena kami baru 10 hari menjabat, kami masih mempelajari progres proyek drainase ini. Setelah kami cek, saya pastikan tidak akan banyak pohon yang terimbas dari proyek ini,” tegas Wahyu.
Wahyu melihat adanya beberapa alternatif yang bisa dikoordinasikan lebih lanjut, termasuk kemungkinan Contract Change Order (CCO). Dengan demikian, meskipun RAB telah ditetapkan, jumlah pohon yang terdampak tidak akan sebanyak yang terdata sebelumnya.
“Insya Allah sebagian besar pohon aman. Kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur. Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Malang yang sempat khawatir. Kami baru mengetahui perencanaan ini dan langsung meninjau lokasi,” lanjutnya.
Meski begitu, Wahyu mengakui bahwa ada beberapa pohon yang tetap harus ditebang. Namun, ia menegaskan bahwa pohon yang ditebang akan segera diganti dengan pohon baru sebagai bagian dari program peremajaan.
“Kami memiliki tiga kebun bibit dengan pohon yang sudah tinggi. Nantinya, pohon-pohon ini akan digunakan untuk mengganti yang terdampak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DPUPRPP Kota Malang, Dandung Djulharjanto, menyampaikan bahwa hasil peninjauan ini akan segera dikoordinasikan dengan Dinas SDA Provinsi Jawa Timur, mengingat perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek berada di bawah kewenangan mereka. Diharapkan, jumlah pohon yang ditebang dapat dikurangi semaksimal mungkin.
“Perlu kami luruskan bahwa pohon yang terdampak bukan yang berada di median jalan, melainkan di tepi sebelah barat. Jika tidak perlu dilakukan pemotongan, maka tidak akan ada pemotongan,” jelas Dandung.
Peninjauan yang dilakukan oleh wali Kota Malang dan jajaran OPD ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat. Meski demikian, proyek pembangunan drainase ini tetap menjadi prioritas dalam upaya mengatasi banjir yang selama ini terjadi di kawasan tersebut.
“Waktu pelaksanaannya masih akan kami koordinasikan dengan Pemprov Jawa Timur karena mereka yang bertanggung jawab atas proyek ini, sehingga kami belum bisa memberikan jawaban pasti,” pungkasnya. (ian/aim)