MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Operasi pasar bersubsidi kembali digelar Pemerintah Kota Malang, Kamis (17/11) kemarin. Berlokasi di Kantor Kecamatan Lowokwaru, operasi pasar ini diserbu oleh warga sekitar untuk mendapatkan paket sembako yang telah disubsidi oleh pemerintah.
Warga bahkan sudah datang di lokasi sejak pagi sebelum operasi pasar dimulai. Antusias masyarakat sangat tinggi dalam operasi pasar yang digelar oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang itu.
“Saya sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini, karena semua sembako kan lagi mahal. Harganya belum kayak dulu, meskipun agak turun,” ungkap salah satu warga Didin Dwi Astuti kepada Malang Posco Media, disela operasi pasar kemarin.
Terlebih, lanjut Didin sapaannya, selain untuk memenuhi kebutuhan harian, saat ini dirinya juga memikul beban sebagai pedagang warung kopi. Kebutuhan untuk barang dagangannya tentu juga mengalami kenaikan harga.
“Beli di sini lebih murah, ini dapat beras 10 kilogram, gula 2 kilogram dan minyak 2 liter. Dibandingkan dengan yang di pasar ya ada perbandingan lah,” ungkapnya.
Begitu juga dengan warga lainnya, Maemunah. Ia sangat senang ada paket sembako murah karena kebutuhan hariannya cukup banyak. Ia berharap harga kebutuhan pokok segera kembali turun harga.
“Kebetulan memang pas di rumah mau habis semua. Terus kok dikabari kelurahan mau ada operasi pasar ini, jadi ya sekalian belanja. Alhamdulillah selisihnya kalau untuk saya ini sangat besar sekali. Jarang-jarang seperti ini, semoga dengan begini harga sembako nanti bisa turun seperti dulu lagi,” sebut Maemunah.
Tidak dipungkiri, bagi Maemunah kenaikan BBM kemarin juga sangat berpengaruh terhadap pengeluarannya. Sementara pemasukan atau pendapatan ekonominya tidak seiring dengan naiknya pengeluaran.
“Sekarang untuk beli bensin (BBM) saja sudah tidak cukup beli hanya Rp 10 ribu – Rp 20 ribu. Karena antrean (di SPBU) sekarang panjang-panjang. Ya paling tidak isi bensin sekarang Rp 30 ribu. Lha padahal pengeluaran untuk belanja dan masak juga tetap butuh setiap hari,” tambahnya.
Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang Burhanudin Al Jundi menjelaskan, operasi pasar ini memang bertujuan untuk menekan adanya inflasi yang terjadi di Kota Malang. Pemerintah harus hadir melakukan upaya intervensi inflasi agar masyarakat utamanya yang tidak mampu bisa terjaga kesejahteraannya.
“Operasi Pasar ini di 10 titik se-Kota Malang. Masing-masing kecamatan nantinya memiliki dua titik lokasi Oparasi Pasar. Kita koordinasikan dengan camat dan lurah setempat. Karena mereka sangat tahu kondisi warganya di wilayah masing-masing, sehingga kegiatan ini tepat sasaran,” tegas Jundi.
Setiap titik lokasi disediakan sebanyak 1.143 paket sembako. Masing masing paket disubsidi sebesar Rp 75 ribu, sehingga paket sembako yang seharusnya senilai Rp 200 ribu, masyarakat cukup membeli dengan seharga Rp 125 ribu saja.
“Isinya ada beras, gula dan minyak goreng. Kami memilih sembako ini karena kami tidak ingin mengambil risiko. Misalnya kayak telur dan daging ayam, itu nantinya takut pecah dan lain sebagainya,” jelasnya. (ian/aim)