spot_img
Saturday, June 7, 2025
spot_img

Warga Tuntut Hotel ‘Prostitusi Online’ Tlogomas Ditutup

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Jamaah Masjid Ar Rahmat dan warga yang berada di RW 08 Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru menuntut RedDoorz dan Smart Hotel yang berada di Jalan Koral untuk ditutup. Pasalnya, penginapan itu disinyalir menjadi ajang prostitusi online berkedok rumah kos.

Karena aktivitas esek-esek itu mengganggu kenyamanan dan ketentraman jamaah masjid dan warga setempat. Apalagi lokasi kedua hotel itu posisinya berdampingan. Di belakangnya, ada Masjid Ar Rahmat dan perumahan Permata Tlogomas.

Ketua Takmir Masjid Ar Rahmat Abdul Latif Bustami mengatakan, jamaah masjid dan warga telah melakukan mediasi bersama kepolisian sektor Lowokwaru dan Danramil di Kantor Lurah Tlogomas. Hasil pertemuan itu, takmir dan warga bersepakat mengajukan surat pengaduan atau tuntutan penutupan operasional terhadap kedua hotel tersebut. Surat itu dilayangkan kepada pemerintah Kota Malang, Jum’at (12/5) lalu.

“Sudah kita ajukan Jum’at kemarin. Kita masih menunggu tindak lanjut Pemkot,” ujarnya saat ditemui Malang Posco Media, Minggu (14/5) kemarin.

Aktivitas prostitusi online yang diduga dilakukan di dua hotel itu, dibuktikan dengan sejumlah temuan warga dan pihak keamanan. Warga sekitar dan sekuriti sempat memergoki pelanggan usai berhubungan, namun melarikan diri menuju perumahan Permata Tlogomas. Pelanggan itu kemudian dihajar.

Namun, korban tidak melapor ke pihak berwajib. Warga dan sekuriti kemudian melepaskan korban usai diselesaikan secara kedua belah pihak. Kejadian itu terekam CCTV perumahan. Kejadiannya, Senin sore (8/5) lalu.

“Sebenarnya warga sudah lama ingin unjuk rasa. Tapi emosi warga masih mendingan (belum memuncak, red). Usai kejadian Senin itu, warga bersepakat melakukan aksi dengan memasang spanduk. Bahkan, warga terutama pemuda mau unjuk rasa secara anarkis. Tapi, kami tahan. Kalau ini masalahnya bisa diselesaikan secara musyawarah,” urainya.

Kedua hotel itu, masih kata Abdul Latif, awalnya untuk rumah kos. Namun, kini difungsikan sebagai hotel dan disinyalir menjajakan jasa prostitusi online. Pun kerap ditemukan aktivitas perempuan saat di luar hotel. Mereka menggunakan pakaian vulgar. Siang dan malam. Namun, biasanya ramai pada, Sabtu dan Minggu malam. Kadang mereka bercengkerama dengan laki-laki sambil merokok.

“Awalnya ini kan untuk rumah kos. Tapi sudah bertahun-tahun difungsikan sebagai hotel. Dan kami belum mengetahui prosedur dan perizinan dialihkan sebagai hotel,” ungkapnya. “Kegiatan prostitusi sudah terlihat sejak tahun-tahun sebelumnya. Perempuan menggunakan pakaian vulgar kalau di luar hotel. Kadang-kadang duduk-duduk di depan rumah warga sambil merokok,” sambung Abdul Latif.

Di tempat lain, Ketua RT 04 Perumahan Permata Tlogomas Sonny mengatakan, dia kerap melihat wanita dengan pakaian vulgar melakukan aktivitas di luar hotel. Pasalnya, akses jalan masuk menuju gerbang perumahan, selalu melintasi kedua hotel tersebut. Dengan kegiatan seperti itu, dapat mengganggu kenyamanan warga. Pun Sonny tidak setuju dan mendukung tuntutan dari para warga, untuk penutupan operasional kedua hotel.

“Saya tidak setuju dengan kegiatan seperti itu (prostitusi) dan mendukung tuntutan masyarakat. Karena memang mengganggu kenyamanan warga. Dan tidak elok juga dilihat anak-anak. Apalagi di perumahan ini banyak anak-anaknya,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan, dia telah mengetahui dugaan pemukulan seorang hidung belang melarikan diri usai berhubungan dengan pekerja prostitusi online. Dia juga membenarkan kronologi kejadian tersebut. Namun dia tidak menerima laporan dari korban.

Pihaknya juga telah melakukan mediasi dengan warga, jamaah masjid, dan Danramil terkait kedua hotel yang diduga menjajakan prostitusi online. “Kami hanya membantu warga untuk koordinasi. Dan juga kami mengantisipasi kejadian serupa, agar tidak main hakim sendiri,” tambahnya saat dikonfirmasi.(den/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img