.
Friday, December 13, 2024

Warung Tekan Inflasi Gunakan Tinta di Jari

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Warung Tekan Inflasi (WTI) kembali di galakkan Pemkot Malang. Di Pasar Blimbing, warga yang telah berbelanja di WTI diminta menyelupkan jari ke dalam botol tinta. Hal ini dilakukan agar fasilitas ini dapat dinikmati banyak warga.

Ini dijelaskan Analis Perdagangan Muda Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eka Wilantari. Kewajiban pembeli menyelupkan jari ke tinta dilakukan agar tidak ada yang datang lebih dari satu kali. Aturan menyelupkan jari ini dilakukan atas dasar instruksi Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat.

“Jadi setelah operasi pasar oleh TPID beberapa waktu lalu, bapak Pj Wali Kota Malang menginstruksikan cara celup tinta tersebut,” ujar Eka saat ditemui di Pasar Blimbing.

Cara ini juga untuk menghindari potensi penimbunan yang dilakukan oleh pembeli. Tidak menutup kemungkinan, jika ada orang yang beli beras SPHP lebih dari sekali, bisa menimbun beras tersebut.

“Namun sejauh ini belum ada peristiwa seperti itu,” ungkapnya.

Eka menyatakan, pembukaan kembali Warung Tekan Inflasi di Pasar Blimbing dilakukan setelah tercatat ada kenaikan inflasi di Kota Malang sebanyak 0,50 persen. Kenaikan ini lebih tinggi dari tingkat provinsi dan nasional.

Eka mengatakan, saat Ramadan ini, terjadi peningkatan konsumsi di masyarakat. Kebutuhan akan bahan pokok banyak dicari oleh warga karena merayakan momen spesial.

“Kami akan buka lagi Warung Tekan Inflasi di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar. Di Blimbing ini, kami buka mulai pukul 9 hingga 12 siang,” jelasnya.

Pemerintah menyediakan 2 ton beras, 100 kilogram gula, 60 liter minyak di Warung Tekan Inflasi. Hingga tutup, antusias warga menurut Eka tidak terlalu tinggi dibanding hari-hari sebelumnya.

“Mungkin karena tadi hujan sehingga tidak banyak yang ke sini,” pungkas Eka. (ica/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img