.
Thursday, December 12, 2024

Weekend Story; Tingkatkan Skill, Jaga Attitude

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Hampir 20 tahun Isa Mei Wahyuni mendedikasikan diri bekerja di Jatim Park Group. Bukanlah waktu yang singkat dalam meniti karir. Terlebih Isa sapaan akrabnya mulai bekerja di Jatim Park Group dari titik nol.

“Saya bekerja di Jatim Park Group sejak tahun 2004 sampai sekarang. Hampir 20 tahun. Saat itu saya diamanahi sebagai Staf Legal Officer Jatim Park 1,” kata Isa kepada Malang Posco Media mengawali ceritanya.

Bekerja sebagai legal, Isa menjalankan tugas pertamanya dengan menangani masalah terkait perizinan. Ia mengurus perizinan pembangunan di Jatim Park 1 dan beberapa park lainnya seperti Jatim Park 3, BNS, Museum Angkut hingga Predator Fun Park.

“Saat itu saya ingat masih belum punya anak buah. Sehingga saya harus semua perijinan. Ada banyak perijinan yang harus saya urus sendiri dengan perjuangan naik motor,” kenangnya.

Perjuangan itu sangat membekas dalam kenangan alumni SMA Negeri 1 Batu lulusan 1998 ini. Pasalnya selama mengurus ratusan perijinan tersebut ia kerjakan sendiri dengan waktu beberapa bulan.

Dari rangkaian perjuangan tersebut, tak salah jika pemilik Jatim Park Group, Paul Sastro Sendjojo dan manajemen menunjuk dan memberikan kepercayaan kepadanya sebagai Direktur Batu Love Garden atau yang dikenal sebagai Baloga.

“Semua jabatan yang saya duduki saat ini adalah amanah. Saya tidak tahu apa penilaian manajemen mempercayakan saya menduduki jabatan sebagai Dirut Baloga dan Chief Legal officer Jatim Park Group,” ungkapnya.

Namun secara personal atau pribadi dalam bekerja Isa tidak pernah berhenti  mengembangkan diri (skill) dengan mencari pengalaman baru. Menjaga komunikasi baik dengan seluruh mitra. Serta mengutamakan attitude.

“Bahkan saya diberi kesempatan dan didukung Pak Sastro   melanjutkan pendidikan Program Magister Kenotariatan di UB. Saya juga diminta mengembangkan diri untuk kemudian membuka jasa notaris,” ungkap perempuan yang tinggal di Pesanggrahan Kusuma ini.

Jadi  lanjut dia, Jatim Park memberikan peluang besar bagi karyawannya untuk bisa berkembang agar skill bertambah. Karena dengan begitu secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan kualitas bekerja dan perusahaan.

“Untuk itu saya sangat mengapresiasi Pak Sastro karena memberi kesempatan kami berkembang. Bahkan selain bekerja di Jatim Park Group kami juga didorong agar menjadi rekanan dan mitra bagi Jatim Park Group,” ungkapnya.

Untuk tantangan bekerja di industri pariwisata, seorang harus terus meningkatkan skill tambahan. Baik sekolah formal maupun informal. Serta belajar dari pengalaman semua orang.

“Jadi bekerja di industri pariwisata itu kita harus jadi gelas kosong. Artinya agar terus dapat diisi ilmu terus menerus. Juga harus bisa memberikan kontribusi maksimal ke perusahaan, dengan begitu perusahaan akan memberikan kepercayaan kepada kita,” terang perempuan kelahiran Batu, 14 Mei 1980 ini.

Isa juga memiliki prinsip harus menyukai pekerjaan sepenuhnya. Dengan menyukai apa yang dilakukan menurutnya sebuah pekerjaan tidak akan menjadi beban. Malah sebaliknya seorang akan totalitas dalam bekerja dan enjoy.

Terakhir ketika memposisikan diri dalam bekerja  selalu percaya terhadap tim sesuai jabatan masing-masing. Karena menurutnya setiap orang memiliki skill dan kemampuan masing-masing dalam berkarya.

“Dengan percaya kepada tim, saya menyakini bahwa mereka yang masuk dalam tim kita akan mengeluarkan kemampuan mereka secara maksimal. Bahkan mereka akan tertantang untuk memberikan karya terbaik mereka,” kata dia.

Rintis Usaha Kecantikan

Sebagai wanita karir, Isa Mei Wahyuni tidak ingin hanya berada di zona nyaman. Karena selain dipercaya sebagai Direktur Baloga dan Chief Legal Officer Jatim Park Group, Ia juga mencoba peruntungan di bisnis kecantikan.

Isa terjun dalam bisnis kecantikan bukan tanpa alasan. Ia melihat bahwa saat ini banyak bisnis kecantikan. Tapi bermunculan pula

produk perawatan kecantikan atau skincare yang membahayakan.

“Untuk bisnis kecantikan saya berangkat dari keluh kesah perempuan yang hanya sekadar menggunakan kosmetik namun tidak aman bagi diri mereka. Karena banyak mindset masyarakat yang ingin cantik dan putih tapi kulit tidak sehat,” papar perempuan yang hobi menembak ini.

Dari hal itulah kemudian Isa menggandeng dokter berpengalaman. Yakni dr Christine Icasia M Biomed (AAM) dengan membuat produk yang diperkenalkan ke khalayak. Namanya Glow Inc yang telah terdaftar BPOM dan HAKI pada 11 Oktober tahun 2020 lalu. Produk tersebut eksis hingga saat ini.

“Melalui produk yang kami produksi itu, kami ingin mengubah mindset bahwa produk kecantikan yang utama itu harus sehat bagi kulit. Sedangkan untuk kulit putih dan cantik adalah bonus,” bebernya.

Berkat edukasi dan mindset yang ditanamkan tersebut, produk kecantikan yang dia buat  bertahan sampai saat ini. Pasarnya tersebar di  Samarinda, Bali, Blitar, Kediri, Nganjuk dan Jayapura.(eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img