spot_img
Wednesday, September 18, 2024
spot_img

Pakar Politik UMM Yakini Abah Anton-Dimyati Bersaing Ketat dengan Wahyu-Ali

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tidak lama lagi, ketiga bakal pasangan calon (bapaslon) yang sebelumnya telah mendaftar, bakal segera diumumkan dan ditetapkan oleh KPU. Jika ketiga bapaslon tersebut berhasil lolos, maka Pilkada Kota Malang dipastikan bakal berlangsung sangat ketat.


Pakar Politik UMM Prof. Wahyudi Winarjo memprediksi, jika ketiga bapaslon itu nanti lolos verifikasi, maka persaingan ketat ada di pasangan Abah Anton – Dimyati dengan pasangan Wahyu-Ali.


“Paslon AA (Abah Anton, red) akan bersaing ketat dengan Wali (Wahyu-Ali). Alasannya, paslon AA memiliki pendukung yang sangat fanatik. Sedangkan Wali didukung oleh banyak parpol. Jika mesin parpol dapat berjalan normal dan efektif, maka Wali memiliki peluang untuk mengalahkan paslon AA,” yakin Wahyudi, seperti disampaikan kepada Malang Posco Media, Jumat (13/9).


Melenggangnya kembali Abah Anton di kancah Pilkada Kota Malang ini, tentu melegakan pengusung dan pendukungnya. Tentu kenyataan ini memicu dan memacu paslon lain untuk bekerja super keras mengingat elektabikitas Abah Anton belum ada yang mengalahkan.


“Namun demikian, keberadaan tiga paslon di Kota Malang akan memberikan alternatif pilihan politik yang longgar kepada para calon pemilih. Dalam kaitan ini (tiga paslon), pasangan AA tidak boleh jumawa, karena masing masing paslon pasti telah menyiapkan jurus jitu untuk mempengaruhi preferensi politik pemilih,” tegas Wahyudi.


Dengan kata lain, meski diyakini persaingan ketat bakal ada di pasangan Abah Anton-Dimyati dan Wahyu-Ali, namun bisa saja pasangan Hery Cahyono-Ganis juga bisa saja memberi kejutan dan menjadi ‘kuda hitam’.


“HC tentu tetap memiliki pemilih, khususnya dari para pendukung HC ketika mau running di jalur independent plus pemilih yang berafiliasi pada PDI-P,” tuturnya.


Wahyudi beberapa waktu lalu, pernah membuat prediksi peta politik di Kota Malang. Pada Mei lalu, Wahyudi sudah memprediksi calon independen tidak akan bisa bersaing dengan calon yang diusung parpol. Hal itu terbukti dengan berhentinya Heri Cahyono di jalur independen, dan kemudian diusung oleh PDI-P sebagai kendaraan politiknya.


Wahyudi bahkan sebelumnya juga pernah memprediksi PSI bakal mengajukan calon N2. Ini dibuktikan dengan dipilihnya Ali Muthohirin dari PSI, untuk mendampingi Wahyu Hidayat. (ian/jon)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img