MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Antrean mengular terjadi di depan Pasar Kepanjen, Kamis (15/2). Warga menyerbu operasi pasar beras murah yang digelar oleh Disperindag Kabupaten Malang. Sebanyak 8 ton beras digelontorkan dengan harga dibawah pasar.
Pantauan di lokasi, sejak pukul 11.00 warga antre panjang dari pintu tempat parkir hingga ke halaman depan pasar. Beberapa warga berduyun-duyun mendatangi mobil boks berisi tumpukan beras. Tak sedikit yang berupaya menyela antrean hingga sempat diperingatkan warga lain dan petugas Disperindag.
Salah satu warga yang mengantre, Suwarni, 64, harus antre satu jam untuk mendapatkan beberapa kantong beras yabg diketahui bantuan Perum Bulog itu. Ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan adanya beras murah yang dijual di pasar.
“Alhamdulillah, biasanya beli Rp 75 ribu lima kilo di grosiran pasar, terakhir kemarin, mungkin ada seminggu,” ujar Suwarni usai membeli dua kantong beras. Ia juga meminta anaknya untuk ikut antre agar mendapatkan dua beras serupa untuk keluarganya.
Suwarni mengaku telah mengetahui informasi itu sejak pagi dari anaknya saat melintas di pasar. Dirinya bergegas untuk ikut antre dengan membawa uang yang dia pinjam dari tetangga. “Tadi tahu dari HP anak saya bilang kalau ada beras murah Rp 51 ribu. Saya langsung berangkat,” ceritanya.
Menurut penuturannya, beras yang dijual dalam operasi pasar itu seharga Rp 51 ribu setiap kantong lima kilogram. Harga ini berbanding jauh dengan beras di pasaran yang diakuinya tengah naik harga. Suwarni berujar, keluarganya biasa mengonsumsi kebutuhan beras 5 kilogram untuk dua hingga tiga hari.
“Untuk dua hari kadang tiga hari lima kilo, karena keluarga saya banyak,” kata warga Jalan Mentaraman, Kepanjen itu. Menurut dia, normalnya rata-rata rarga beras lima kilogram sekitar Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu. Sempat terjadi saling menyela antrean, namun berhasil diredam.
Beberapa warga yang berdatangan tampak berupaya membeli secara berulang. Hingga sekitar pukul 12.00, beras yang disediakan ludes. “Untuk penanggulangan inflasi di Kabupaten Malang, beberapa program ini telah kita laksanakan. Operasi pasar setiap pekan dilakukan,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi.
Dia mengakui, meski tidak kekurangan stok, tapi harga beras naik akhir-akhir ini. Naiknya harga beras ini dikarenakan impor beras dari India dan beberapa negara lain yang saat ini mulai distop. Pihaknya sudah bekerjasama dengan Dinas Pertanian melalui pengendalian harga gabah. (tyo/mar)