.
Friday, November 22, 2024

Penghitungan Suara Aman, Prabowo-Gibran Unggul di Portugal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

PESTA Demokrasi yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) termasuk Pemilihan Presiden (Pilpres) berlangsung sepekan lalu,hari Rabu (14/2). Jika di Indonesia, proses penghitungan suara masih berlangsung, maka di luar negeri penghitungan umumnya sudah tuntas dilakukan hari Rabu (14/2) dan Kamis (15/2) lalu, dengan mengikuti waktu Indonesia.

Sebab, pencoblosan di luar negeri memang telah dilakukan beberapa hari sebelumnya. Bagaimana hasil pemungutan suara pemilihan presiden di Portugal?

Suasana penghitungan suara di TPS KBRI Lisbon.

Hari hari ini, memang tidak luput juga sudah banyak berseliweran berbagai berita di media sosial. Pendukung Calon Presiden (Capres) nomor 2 sudah pasti bersorak gembira dengan hasil sementara ini. Sedangkan pendukung Capres nomor 1 dan nomor 3 mulai mencari celah. Celah menunggu keajaiban untuk bisa mengungguli atau memulai melempar komen nagatif.

Seperti pada tulisan sebelumnya, bahwa warga Indonesia yang tinggal di Portugal melakukan pencoblosan terlebih dahulu. Tanggal 10 Februari 2024 tepatnya di KBRI Lisbon telah berlangsung Pemilu dengan tenang, nyaman, bebas dari kericuhan. Ada 3 metode yang dilakukan oleh panita pemilu untuk pengambilan suara.

Kertas suara mulai dibuka satu per satu saat penghitungan suara di Lisbon.


Pertama, datang langsung ke TPS KBRI. Kedua, KSK (Kotak Suara Keliling) dan yang terakhir melalui pos untuk memfasilitasi WNI yang tinggal jauh dari Lisbon. Meskipun sudah nyoblos duluan, perhitungan suara tetap dilakukan pada tanggal 14 Februari 2024. Mengikuti waktu Indonesia. Dan dipastikan kotak suara masih dalam kondisi tersegel aman tanpa kecurangan sedikitpun.

Beberapa teman di Indonesia bertanya terkait hasil suara di luar negeri, karena sudah banyak berita yang beredar di Instagram. Mereka terkaget bahwa belum ada dilakukan perhitungan suara. Dan ternyata berita tersebut hoax. Benar-benar kreatif sekali nih tim suksesnya, hehe.

Perhitungan suara di Lisbon diadakan selama 2 hari. Tanggal 14 Februari (TPS dan KSK) dan 15 Februari (POS). Jumlah panitia KPPS yang hadir sebanyak 11 orang (4 luring, 7 daring).

WNI juga turut hadir meramaikan acara perhitungan sebagai saksi. “Pada hari pertama terdapat 48 saksi sedangkan hari kedua 37 saksi, cukup antusias para warga Indonesia di Lisbon. Mereka hadir langsung ke KBRI dan juga memantau hasil melalui siaran zoom secara online”, ucap Ika Yuwiani Puspasari selaku anggota PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri).

Para panitia juga menyediakan makan siang bersama bagi para saksi yang sudah hadir di KBRI. Duta Besar Bapak Rudy Alfonso beserta jajaran staf KBRI Lisabon juga ikut menjadi saksi dari pukul 10.00 – 15.00 WET (Western European Time).

Dan dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa 35 suara untuk paslon nomor 1, 125 suara untuk paslon nomor 2, dan 89 suara untuk paslon nomor 3. Pasangan Prabowo dan Gibran unggul di Portugal. Total suara ini didapatkan dari metode TPS, KSK, dan pos.

Dubes RI di Portugal Bapak Rudy Alfonso (depan memakai jas) ikut menjadi saksi saat penghitungan suara.

“Pekerjaan tim PPLN tidak hanya sampai sini. Kami masih harus melakukan rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara, berkoordinasi dengan panitia Pemilu di Jakarta juga. Masa tugas kami juga baru akan berakhir pada bulan April mendatang.

Sehingga masih butuh banyak juga kegiatan koordinasi hingga benar-benar Pemilu dinyatakan beres,”imbuh Ermita Yusida. Sama halnya dengan di Indonesia para petugas Pemilu juga sampai lembur. Para petugas memegang tanggung jawab besar kontribusi untuk negara.

Pemilu di Portugal bisa dibilang berjalan sangat lancar dibanding dengan kondisi Pemilu di negara lain. Belanda, Inggris, dan Malaysia adalah salah satu negara dengan jumlah pendudukan Indonesia terbanyak. Mencapai ribuan.

WNI perlu mengantri berjam-jam untuk bisa mendapatkan giliran untuk mencoblos. Bahkan ada juga yang akhirnya tidak mendapatkan haknya untuk mencoblos karena waktu telah habis, datanya tidak ada, dan surat suaranya habis. Ada yang 5 tahun lalu tidak memiliki masalah dengan pendataan sebagai DPT namun pemilihan presiden kali ini tidak tercantum sebagai DPT.

Di Belanda, Inggris, dan Switzerland memanjakan para WNI dengan mengadakan bazar makanan juga. Sehingga setelah mencoblos para WNI bisa membeli makanan Indonesia. Lumayan sebagai ajang temu teman sambil menikmati masakan Indonesia nih. Tidak ada yang gratis, semua wajib bayar.

Sedangkan di Lisbon kondisinya terbalik. Surat suara tidak mengalami kekurangan sama sekali. Melainkan jumlah surat suara yang masuk jumlahnya tidak sesuai dengan jumlah WNI yang ada di Portugal. Ada 3 kendala yang ditemukan oleh Rachmat Samatimbang selaku Ketua PPLN.

Pertama, data pemilih sementara DP4LN yang diterima oleh KPU dari Kemlu, bersumber dari data WNI di Portugal yang telah terdaftar pada Portal Peduli WNI (WNI yang sudah melakukan lapor diri pada Portal Peduli WNI). Namun, tidak semua WNI melaporkan kedatangannya pada Portal Peduli WNI, saat ini menurut data dari KBRI Lisabon hanya sekitar 41 % WNI yang melakukan lapor diri pada Portal Peduli WNI.

Proses perhitungan suara melalui TPS, KSK dan pos tuntas dilakukan dengan aman dan lancar di Lisbon.



Kedua, 70 % dari total jumlah WNI di Portugal berprofesi disektor kelautan Anak Buah Kapal (ABK) Ikan, dimana keberadaannya di Portugal tidak menentu karena hanya sekitar 1-2 tahun, dan rata-rata dari ABK tersebut tidak melaporkan kedatangannya baik ke KBRI maupun secara online pada Portal Peduli WNI. Ketiga, pada saat masa pendaftaran pemilu, banyak dari WNI di Portugal, khususnya yang berprofesi sebagai ABK Ikan tidak melakukan pendaftaran.

“Puji syukur semua agenda berjalan lancar. Satu demi satu tugas mulai terselesaikan. Berangkat pagi pulang malam sudah menjadi rutinitas beberapa waktu terakhir ini. Selama menjadi anggota PPLN di Lisabon, Portugal, tidak ada kendala besar yang dihadapi, semuanya bisa diatasi berkat koordinasi dan kekompakan dari Tim PPLN Lisabon Portugal”, sambung Rachmat Samatimbang.

Sorry ye, pasangan Prabowo – Gibran mendapatkan poin unggul di Portugal. Rukun selalu damai sentosa. Itulah harapan kami diaspora di Portugal.Kami juga selalu mendoakan yang terbaik untuk Indonesia tercinta. Apakah di Portugal habis gini dapat makan siang gratis? Lumayan tidak masak nih, hihihi… (OPP/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img