MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bupati Malang, HM Sanusi mengaku, upaya untuk menurunkan jumlah kasus stunting kini telah ditetapkan sebagai salah satu program prioritas Nasional oleh Pemerintah Pusat. Prevalensi kasus stunting tahun 2023 secara Nasional berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) berada pada angka 21,5 persen, sementara prevalensi kasus stunting di Provinsi Jawa Timur sebesar 17,7 persen.
“Melihat dari bulan timbang dalam kurun lima tahun ke belakang, prevalensi stunting di Kabupaten Malang terus mengalami penurunan,” ujarnya. Meskipun relatif rendah, Sanusi menyampaikan kasus kasus stunting masih perlu menjadi perhatian bersama.
“Berdasarkan data jumlah kasus stunting yang dihitung melalui metode sampling lewat Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 lalu, prevalensi kasus stunting di Kabupaten Malang masih berada pada angka 19,5 persen,” ungkapnya.
Menurut dia, kolaborasi dan sinergi antara Pemkab Malang, kecamatan dan desa sangatlah vital guna menangani masalah stunting. “Sebagaimana eksistensi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari level kabupaten, kecamatan, dan desa yang berperan penting menjadi garda terdepan dalam mengoptimalkan percepatan penurunan stunting hingga level paling dasar,” urainya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang itu mengimbau kepada seluruh kecamatan di Kabupaten Malang untuk senantiasa meningkatkan kepedulian dan komitmennya dalam mendukung Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Tidak hanya itu, peran lintas sektor Pemerintah Daerah dan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung program percepatan penurunan stunting dapat dilakukan melalui lima pilar strategis,” tutur dia. Kabupaten Malang masih perlu untuk mengoptimalkan konvergensi program percepatan penurunan stunting.
“Mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa, hingga tingkat keluarga, baik melalui intervensi spesifik maupun sensitif. Di mana kegiatan tersebut nantinya dapat dievaluasi melalui Mini Lokakarya Kecamatan yang langsung dipimpin oleh Camat, sehingga program dapat berjalan secara optimal,” tegasnya. (ira/mar)