MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tren penikmat cerutu di kalangan anak muda semakin meningkat. Jika dahulu cerutu identik dengan generasi yang lebih tua, kini semakin banyak anak muda yang tertarik menikmati sensasi cerutu. Menyikapi perkembangan tersebut, komunitas Cerutu Malang Raya mengadakan acara bincang santai bertajuk AI Cigar Talk di Dialoogi Signature, Malang pada Sabtu, (19/10) lalu.
Febi Damayanti, pemilik Wolfcigar.id, mengungkapkan bahwa tema AI Cigar Talk dipilih untuk memberikan wawasan kepada para penikmat cerutu mengenai pentingnya mengikuti perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), yang kini semakin memengaruhi berbagai aspek kehidupan.
“Kami berharap dengan acara ini, penikmat cerutu tidak hanya menikmati produk ini sebagai gaya hidup, tetapi juga bisa berkembang mengikuti perubahan zaman. Pemahaman tentang AI diharapkan mampu membantu mereka dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan dan hobi,” ujarnya.
Acara ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan memperkenalkan cerutu kepada lebih banyak orang, khususnya generasi muda. Tidak hanya komunitas Cerutu Malang Raya, acara ini juga dihadiri oleh berbagai komunitas penikmat cerutu lainnya, seperti Teman Cerutu Surabaya dan sejumlah komunitas cerutu dari daerah lain.
“Komunitas cerutu juga dapat memanfaatkan teknologi AI untuk berbagai tujuan, seperti meningkatkan pemasaran produk, memperluas jaringan, serta mempermudah interaksi dan kolaborasi antarkomunitas. Melalui kegiatan ini, diharapkan jumlah penikmat cerutu semakin bertambah, terutama di kalangan generasi muda yang mulai menggemari gaya hidup ini,” imbuhnya.
Acara AI Cigar Talk juga menjadi kesempatan bagi para peserta untuk berbagi pengalaman, berdiskusi mengenai teknik menikmati cerutu, hingga mengulas berbagai jenis cerutu yang tersedia di pasaran. Kegiatan ini menjadi ajang edukasi yang santai namun bermanfaat bagi para penikmat dan pelaku industri cerutu.
“Tidak hanya sekadar bincang-bincang saja, kami juga menghadirkan banyak kegiatan termasuk juga bagaimana teknik menggulung atau rolling cerutu serta teknik untuk menikmati berbagai jenis cerutu. Karena hadir pula para senior-senior di acara tersebut,” paparnya.
Dengan semakin luasnya minat terhadap cerutu, komunitas cerutu di Malang dan sekitarnya optimis dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif, baik dalam memperkenalkan budaya menikmati cerutu maupun membangun jejaring yang lebih solid di tengah masyarakat.
“Kami berharap cerutu bisa dinikmati oleh siapa saja, tidak hanya orang tua atau kalangan atas, namun ini juga bisa dinikmati oleh kalangan muda,” tandasnya. (adm/aim)